Berdasarkan catatan yang ada dipihaknya, kata Titto, sepanjang Januari sampai Oktober 2022, terdapat 145 kasus pelajar yang mendapat pendampingan karena tawuran.
Jumlah tersebut, ungkap TItto lebih tinggi bila dibandingkan tahun sebelumnya atau 2021 yang hanya 101 pelajar
“Dari kasus itu ada empat kategori yaitu, kekerasan gender berbasis online, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan perempuan, dan kekerasan terhadap anak,” tandasnya (Kahfi/Tri)