Nyi Sadea, Penari Ronggeng Yang Konon Jadi Tumbal Di Terowongan Lampegan Cianjur

Nyi Sadea Penari Ronggeng Yang Konon Jadi Tumbal Di Terowongan Lampegan Cianjur
Nyi Sadea, penari ronggeng cantik yang konon menjadi tumbal di Terowongan Lampegan Cianjur, Jawa Barat /Foto: Ilustrasi penari ronggeng/Istimewa.

Jawa Barat, Semartara.News — Terowongan Lampegan berlokasi di Desa Cibokor, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat merupakan jalur kereta api legendaris menghubungkan wilayah itu dengan Sukabumi.

Lampegan termasuk salah satu terowongan tertua di Indonesia dan juga yang pertama di Jawa Barat.

Terowongan itu dibangun pada 1879 sampai dengan 1882 oleh Perusahaan Kereta Api Negara Staatspoorwegen (SS).

Asal nama Lampegan

Menurut kisah, nama Lampegan awal mula muncul dari kejadian saat terowongan itu dibangun.

Ketika pembangunan, terjadilah dialog antara para pekerja terowongan, “Lamp pegang” atau “Lamp aan” yang berarti nyalakan atau pegang lampunya.

Namun, ada beberapa yang menyebut bahwa kata lampegan berasal dari kata bahasa Sunda yang merujuk pada tumbuh-tumbuhan kecil.

Pada tahun 2001, Lampegan mengalami longsor hingga tanah pun menutupi mulut terowongan.

Meski sempat diperbaiki, namun pada 2006 longsor kembali terjadi di petak Cibeber-Lampegan, akibatnya jalur kereta api rakyat itu pun lumpuh berkepanjangan.

Otoritas perkeretaapian berupaya untuk memulihkan Terowongan Lampegan, dan baru berfungsi kembali pada 2010.

Misteri Nyi Sadea

Ada kisah misteri yang menyertai nama legendaris Terowongan Lampegan ini. Adalah Nyi Sadea, penari ronggeng terkenal asal Cianjur pada masa Hindia Belanda.

Tinggalkan Balasan