Selain merasa was-was dengan kondisi itu, Hendrik juga mengaku keberadaannya saat ini di GOR Sitanala atau penampungan sementara bagi korban kebakaran, semakin tidak jelas. Selain makan tidak teratur, persediaan air minum juga minim.
Dinsos Tarik Diri Dari Posko Kebakaran
Itu terjadi, setelah Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang, menarik tim relawannya atau dapur umum dari lokasi tersebut pada Jumat (5/8/2022).
Menyikapi hal itu, Lurah Karangsari, Iwan Mulyawan menjelaskan, Dinsos Kota Tangerang menarik dapur umum dari posko korban kebakaran, karena kebakaran itu sifatnya musibah
“Jadi, berdasarkan SOP bantuan bagi korban kebakaran sifatnya hanya tiga hari, beda dengan bencana alam yang tidak terbatas penyaluran bantuannya,” tandas dia.
Bantuan itu saat ini, sambung Iwan, diserahkan kepada lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) kelurahan yang dikelola secara mandiri.
Namun demikian, ungkap Iwan, Dinsos Kota Tangerang, masih memberikan konseling untuk meningkatkan psikis para korban kebakaran tersebut.
Terkait keinginan warga yang ingin mendirikan bangunan kembali di lokasi kebakaran, Iwan mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Alasannya lahan di komplek Sitanala yang selama ini ditinggali oleh warga adalah milik negara.
“Ini adalah ranah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sitanala. Jadi kami tidak bisa mengintervensinya,” pungkas Iwan dengan singkat. (Kahfi/Tri)