Sementara itu, Analis Perdagangan Ahli Madya Kementerian Perdagangan, Leonardo Silaban mengatakan, bahwa kementeriannya memiliki tugas yaitu menjaga kestabilan harga, terutama inflasi serta meningkatkan daya beli masyarakat.
Kemudian membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menembus pasar ekspor, termasuk memperbaiki struktur kerja dengan Balai Latihan Ekspor.
Dan meningkatkan ekspor melalui peningkatan kerja sama perdagangan internasional, salah satunya dengan negara-negara tujuan ekspor nontradisional.
“Sesuai dengan arahan Presiden kepada Kementerian Perdagangan. Tugas kami yaitu stabilisasi harga, membantu UKM, dan meningkatkan ekspor,” ungkapnya.
Destinasi Ekspor Impor Banten
Terkait kebijakan umum ekspor dan impor, Leonardo menyebut, bahwa sesuai dengan semangat UU Cipta Kerja, yaitu menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku usaha dan menarik bagi investor asing.
“Meningkatkan daya saing produk dalam negeri, dan melindungi industri dalam negeri,” katanya.
Leonardo juga mengungkap soal destinasi ekspor impor Provinsi Banten. Menurut dia, pada tahun 2021, United States merupakan negara tujuan ekspor utama Provinsi Banten dengan nilai USD 2,3 milyar atau 17% dari total nilai ekspor.
“Dan pada tahun 2021, Singapura merupakan negara asal impor utama Provinsi Banten dengan nilai USD 2.1 milyar atau 13% dari total nilai impor,” imbuhnya.
Sementara narasumber lainnya Hartanto Ketua DPW Akurindo Provinsi Banten dan Abraham Garuda Laksono yang akrap dipanggil Abe menceritakan lika-liku mendampingi para pelaku UMKM. (Jack)