SEMARTARA – Penyakit demam berdarah (DBD) disebut berpotensi timbul pada musim hujan. Di Pinang, Kota Tangerang, sebanyak 28 warga terjangkit penyakit yang dibawa nyamuk aedes aegypti ini. Berikut langkah antisipasi yang disarankan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang.
Ketua PMI Kecamatan Pinang Mumu Rohimu menerangkan, pencegahan DBD dilakukan dengan memberantas bibit nyamuk aedes aegypti. Langkah sederhana yang dapat dilakukan warga, sambung Mumu, di antaranya dengan gerakan 3M Plus, yakni menguras, menutup, mengubur, plus membiasakan hidup sehat.
Warga, saran Mumu, rutin menguras penampung air seminggu sekali. Selain penampung air, vas bunga dan serta penampung air lainnya juga disarankan dikuras.
“Tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain juga disarankan dibersihkan atau dikuras,” kata Mumu.
M berikutnya, yakni menutup, artinya warga disarankan menutup rapat penampungan air guna mencegah nyamuk berkembang biak. Menaburkan bubuk abate juga disarankan guna memberantas pertumbuhan nyamuk pembawa penyakit tersebut.
Terakhir, warga disarankan mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas penampung air.
“Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah,” katanya lagi.
Sejumlah langkah ini juga, terang Mumu, perlu dibarengi dengan pola hidup bersih dan sehat oleh warga.
Selain memberikan penyuluhan, PMI Pinang juga melaksanakan pengasapan di Kelurahan Pinang RT 8/1. Pengasapan dinilai Mumu dilakukan guna membunuh bibit nyamuk aedes aegypti di pemukiman warga yang terjangkit DBD.
Ari salah satu warga yang terdampak mengatakan, sudah tiga hari mengalami gejala ngilu di sekujur tubuh. Ia juga mengalami demam.
“Iya saya merasa sakit di seluruh badan dan ngilu bahkan saya sudah berobat, saat ini saya hanya meminum obat saja setelah saya periksa, namu saya belum cek ke rumah sakit atau pun lab jadi masih belum ketauan hasilnya apa.” Ucapnya
