Banten, Semartara.News – Turut mendampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, serta Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Lukman.
Mumuluk Bareng pertama kali diadakan dalam rangka Seba Baduy Tahun 2025. Agenda Mumuluk Bareng ini belum pernah dilaksanakan sebelumnya dalam sejarah Seba Baduy.
Mumuluk Bareng merupakan simbol kebersamaan antara Bapak Gede dan masyarakat Baduy.
Dalam acara tersebut, Andra Soni menikmati hidangan khas dari masyarakat Baduy, yaitu laksa dan sayur yang terbuat dari umbut atau batang muda rotan. “Tadi saya Mumuluk Bareng dengan masyarakat Baduy. Saya mencicipi laksa dan sayur umbut yang khusus disajikan untuk Bapak Gede,” ungkap Andra Soni.
Setelah Mumuluk Bareng, Andra Soni dan Tinawati Andra Soni melepas masyarakat Baduy di Gerbang Gedung Negara Provinsi Banten untuk melanjutkan Seba Panungtung di Pendopo Kabupaten Serang. Satu per satu, warga Baduy berpamitan kepada Andra Soni dan Tinawati Andra Soni sambil berjabat tangan.
Pada Seba Baduy tahun ini, Andra Soni menerima permintaan dari masyarakat Baduy terkait perbaikan jalan. Ia berkomitmen untuk meningkatkan akses jalan bagi masyarakat Baduy.
Andra Soni menyatakan bahwa perayaan Seba Baduy berlangsung meriah, namun ia menekankan bahwa acara ini bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah tuntunan. “Seba Baduy bukan untuk ditonton, tetapi untuk diteladani,” tegasnya.
Menurut Andra Soni, tuntunan tersebut mencakup cara masyarakat Baduy menjaga kelestarian alam dan adat istiadat mereka. Hal senada juga disampaikan oleh Lukman, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, yang menyatakan bahwa Seba Baduy berlangsung dengan khidmat. “Seba ke Bapak Gede berlangsung dengan penuh makna,” ujarnya, menambahkan bahwa banyak filosofi dari Seba Baduy yang dapat menjadi pedoman bagi masyarakat lainnya. (*)