Minahasa Tenggara Terapkan SEKOLAH BANGSAWAN

Minahasa Tenggara – Masa pandemik COVID-19 menghadirkan tatanan baru dalam kehidupan masyarakat, di antaranya dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Khusus di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), adanya sistem Sekolah Jarak Jauh (SJJ) menjadi perhatian serius bagi Bupati James Sumendap.

Sebabnya, permasalahan blanc spot atau tidak ada jaringan di beberapa wilayah di Kabupaten Mitra tentu saja sangat berpengaruh dalam penerapan SJJ yang menggunakan sistem daring (jaringan).

“Kita sangat dirugikan dengan SJJ ini. Oleh karena itu di Mitra kami menerapkan yang namanya Sekolah Bangsawan,” ungkap James Sumendap.

Adapun menurutnya, Sekolah Bangsawan menggunakan sistem luring (luar jaringan), di mana guru-guru mengunjungi langsung murid-murid dengan membawa papan tulis dan spidol, serta peralatan lain yang disiapkan, guna mendukung protokol kesehatan.

Sedangkan lokasi yang dipilih untuk tempat belajar bisa di alam terbuka atau place rumah, serta tempat lain yang layak.
Ditambahkannya, ini merupakan solusi untuk mengatasi masalah jaringan karena masih banyak anak-anak Mitra yang tidak bisa beli Handphone (HP) dan beli pulsa.

“Bahkan walau bisa beli HP dan pulsa, di beberapa wilayah tidak ada jaringan. Makanya kami sudah ada solusi, jadi guru-guru mengunjungi langsung sekelompok murid sekitar 5 hingga 10 orang, setiap hari menggunakan seragam,” tandas James Sumendap.

Dirinya kemudian mengatakan bahwa harusnya pemerintah memberikan insentif kepada guru-guru yang melakukan sistem belajar luring atau berkunjung langsung ke murid-murid.“Makanya saya juga minta kepada Bro Menteri Pendidikan agar guru-guru yang turun langsung melaksanakan kegiatan belajar mengajar mendapat perhatian khusus,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan