Milenial Diminta Hayati Pancasila

SEBUT PANCASILA: Salah seorang peserta diskusi diminta melafalkan Pancasila, Jumat (24/5/2019).

SEMARTARA-Pancasila sebagai dasar negara disebut kurang mendapat perhatian generasi muda. Upaya menggalakkan pengamalan Pancasila pun didorong sejumlah pihak.

Tema kebangsaan itu lah yang diangkat Koramil 02 Batu Ceper dan pengembang Aeropolis, Intiland di Sport Club, Jalan Marsekal Suryadharma, Neglasari, Kota Tangerang, Jumat
(24/5/2019).

“Kondisi sekarang itu terjadi penurunan, degradasi moral khususnya masalah kebangsaan dan kecintaan terhadap negara. Kami ingin menggelorakan lagi ke mereka (generasi muda), kalau Pancasila ini dasar negara, falsafah hidup bangsa, sumber dari segala sumber hukum. Pancasila harga mati,” kata Armed Bambang Heryanto, Komandan Koramil 02 Batu Ceper.

Armed menjelaskan, generasi muda adalah tulang punggung bangsa. Kemajuan suatu bangsa, katanya, sangat bergantung pada pemuda. Perjuangan kemerdekaan hingga perumus Sumpah Pemuda, katanya lagi, dimotori pemuda bangas.

“Maju tidaknya suatu bangsa ada di tangan pemuda. Reformasi juga pemuda yang motori,”tambahnya.

Pendekatan sejarah juga disebut turut membentuk jati diri bangsa. Pemerhati Sejarah Tangerang, Raden Assadullah Yasin menyebut, pemuda yang tidak mengetahui jati dirinya sangat rapuh, mudah diprovokasi.

“Milenial seperti daun kering mudah terbawa angin dan terbakar. Berwawasanlah supaya tidak mudah digonjang-ganjing,” tuturnya.

Dalam diskusi wawasan kebangsaan itu juga disinggung keamanan negara. Salah satu yang menunjang yakni, penghayatan terhadap jati diri bangsa.

Sebagai pengusaha, Wakil Direktur Utama PT Intiland, Suhendro menyebut, roda perekonomian bakal stabil bila negara aman.

“Kalau negara ini kacau, kita juga pengusaha kacau. Kalau rukun semuanya enak, rakyatnya juga senang, pengusaha juga senang. Pengusaha tidak bisa hidup sendiri, harus bersama-sama rakyat. Rakyat puas, rakyat makmur pengusaha pasti makmur,” katanya.

Kegiatan yang diikuti pemuda dari sejumlah organisasi kepemudaan di Neglasari, Benda, dan Batu Ceper itu ditutup santunan sejumlah anak yatim dan duafa. (irfan)

Tinggalkan Balasan