Untuk merayakan HUT, lanjutnya, tidak mesti dengan keceriaan. Melainkan juga bisa dilaksanakan dengan keheningan. “Misalnya, muhasabah, bertafakur dan berzikir,” kata dia.
Apalagi, tambah dia, Kali ini HUT Kota Tangerang yang ke 30 tahun. “Di usianya yang sudah dewasa ini alangkah baik bila digunakan untuk bermuhasabah, apa saja yang telah kita perbuat selama ini untuk Kota Tangerang, sudah dewasakah atau semakin kerdil,’ tandas Miing.
Sementara itu, Sejarawan, JJ. Rizal mengatakan, acara yang dibuat oleh komunitas Semanggi Center merupakan alternatif kreasi pikiran publik yang berbeda dari perayaan pada umumnya.
“Jadi, saya pikir aktivitas komunitas semanggi ini bukan hanya sebagai ruang kreatif, tetapi juga mewakili apa yang disebut ruang publik yang sehat,” kata JJ.