Berita  

Michelin kedepankan misi berkelanjutan & inovasi baru dalam Formula E

Formula E
Ilustrasi - Ban mobil Michelin yang digunakan dalam ajang Formula E di Roma. (ANTARA/ HO Michelin)

“Keunggulan MICHELIN Pilot Sport yang fleksibel dan tahan lama memungkinkan pembalap dapat menerapkan pengaturan dan tekanan ban yang sesuai. Selain itu, sistem teknologi ‘connected tyre’ yang terdapat pada ban memudahkan tim Michelin untuk melacak performa ban, seperti memantau tekanan ban dari jarak jauh dan menghasilkan data yang terenkripsi,” tutur Pirrachio.

Mirko Pirrachio merasa ajang balap Formula E di Jakarta nanti akan menjadi balapan yang sangat menarik. Sirkuit di Jakarta merupakan sirkuit baru yang berlokasi di tengah kota, hal ini tentu akan menjadi momen penting bagi Michelin.

Pirrachio juga memperkirakan kemungkinan kondisi cuaca akan panas pada balapan di musim ini, meski demikian kondisi itu bukan kali pertama untuk ban MICHELIN Pilot Sport EV yang kemampuannya sudah sering didemonstrasikan untuk menghadapi berbagai kesulitan di medan sirkuit.

Investasi Michelin dalam teknologi baru dan inovatif selaras dengan rencana Group’s All Sustainable yang berupaya meraih titik ideal dalam keseimbangan antara kebutuhan 3P (People, Profit, Planet). Seperti ban yang dihadirkan Michelin sebelumnya pada Le Mans 24 Hours 2021, ban balap pertama diklaim 46% terbuat dari bahan yang berkelanjutan, seperti karet alam, karbon hitam pada ban yang habis masa pakai, serta bahan alami seperti kulit jeruk dan lemon, minyak bunga matahari, resin tumbuhan pinus dan material baja yang diperoleh dari kaleng bekas.

Ban ini merupakan bukti nyata dari rencana Michelin untuk memproduksi ban yang sepenuhnya berkelanjutan pada tahun 2050, dengan target sementara 40 persen pada tahun 2030. (Antara/Say)

Tinggalkan Balasan