Seperti yang terjadi pada Selasa, 9 Mei 2023 lalu. Sejumlah orang yang diduga suruhan pengembang merusak bangunan saluran air milik warga, sehingga, menimbulkan keresahan.
“Ini bagian dari intimidasi, tapi warga akan tetap berjuang untuk mempertahankan haknya dan juga telah mengirimkan surat somasi kepada Kades Cikupa,” papar dia.
Dikonfirmasi masalah tersebut, Kepala Desa Cikupa, Ali Makbid bersikukuh bahwa lahan tersebut merupakan aset desa yang sudah puluhan tahun ditempati warga.
Dan beberapa warga lainnya yang pernah tinggal di lahan itu, kata Ali, sudah pindah setelah mendapatkan uang kerohiman.
Sedangkan warga yang saat ini masih bertahan, karena mereka menganggap kerohiman yang ditawarkan tidak sesuai keinginan.
“Yang bertahan itu, istilahnya mungkin uang kerohiman tidak sesuai, jadi minggu ini kita agendakan duduk bareng dengan warga,” ucapnya.
