Jakarta, Semartara.News – Masih rangkaian peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-37 tahun 2020, Menpora RI Zainudin Amali menjadi narasumber pada acara Kemendagri Goes To Campus ‘Nasional Is Me’ yang dilakukan secara virtual. Dalam dialog tersebut, Menpora menjelaskan tindak lanjut yang akan dilakukan Kemenpora setelah sukses Haornas 2020.
“Awalnya, Haornas 2020 hanya satu tema. Karena lazimnya, setiap kegiatan memang hanya satu tema. Namun dengan berjalan waktu, tiba-tiba dunia dilanda pandemi. Jadi kita harus berpikir dalam keadaan krisis dan harus ada langkah-langkah extra ordinary,” ujar Menpora, Senin (14/9) .
Kemudian Kemenpora sepakat bahwa Haornas 2020 mendorong 3 tema besar sekaligus yakni Sport Science, Sport Tourism dan Sport Industry. “Dengan tiga tema ini tujuannya adalah meningkatkan kebugaran masyarakat, mendorong prestasi olahraga dan membangkitkan perekonomian nasional,” ucapnya.
Menurutnya, Sport Science ini bagaimana melakukan pembinaan olahraga dengan dukungan ilmu pengetahuan teknologi. Negara lain terutama yang maju olahraganya, sudah menggunakan Sport Science sebagai pendamping utama dari prestasi maupun kebugaran masyarakat.
“Indonesia sendiri sebenarnya sejak tahun 80 sebenarnya sudah digaungkan tentang Sports Science tetapi implementasi di lapangan masih sangat kurang,” ujarnya.
“Dengan Sport Science ini kita bisa tahu kelemahan dan kekuatan atlet. Selain itu juga mengatur tentang nutrisi yang harus dikonsumsi oleh atlet. Selanjutnya ada psikolog yang menangani mental atlet. Ini semuanya dalam satu sistem Sports Science. Dan itu ada di laboratorium perguruan tinggi keolahragaan,” tambahnya.
Sedangkan Sport Tourism menjadi tren baru bagi negara yang mengandalkan budaya dan keindahan alamnya. Seperti contoh Thailand yang berhasil mengolaborasikan olahraga dan wisata.
“Thailand salah satu negara yang mengandalkan Sport Tourism. Di Thailand sudah satu paket sekaligus dari tiket, akomodasi, kuliner, olahraga, wisata dan sebagainya. Dan ini sangat luar biasa kemajuannya. Saya berpikir, kita tidak kalah dengan negara lain. Kita punya tempat berwisata olahraga yang lebih lengkap. Laut dan gunung kita sangat luar biasa,” jelasnya.
Terkait Sport Industry, menurutnya, olahraga dan industri tidak bisa dipisahkan, baik industri barang maupun jasa. Namun dia menilai banyak stakeholder Indonesia belum menggunakan produk dalam negeri.
“Masih banyak stakeholder olahraga kita yang menggunakan produk luar negeri. Mungkin saja mereka belum terinformasikan tentang produk olahraga kita atau mereka tahu tapi mensertifikasi secara internasional. Bola kita buatan Sukabumi juga pernah dipakai di Piala Dunia. Tapi setelah itu tidak ada lagi, nah hal-hal seperti ini kita akan dorong,” tutupnya.