Kuliah Umum
Dalam kesempatan kuliah umum di Unis Tangerang, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI, Prof Jimly Asshiddiqie memaparkan pentingnya menumbuhkan kesadaran bela negara di kalangan generasi muda, termasuk para mahasiswa.
Sebab kesadaran kebangsaan harus telah terbina sedari awal sebagai penggugah motivasi untuk menyatukan tekad cinta tanah air dan bela negara.
Namun, diakui tantangan untuk membina kesadaran berbangsa kaum muda di tengah derasnya arus informasi serta media sosial jauh lebih rumit.
“Perpecahan, kebencian dalam komunikasi publik itu menyeruak bebas. Semua orang merasa bebas tanpa kendali, ngomong seenaknya di medsos, seolah-olah bisa menyembunyikan identitas. Jadi, kalau mengkritik, caci maki bebas saja seolah-olah nggak ada tanggung jawab,” ujar Jimly Asshiddiqie.
Melihat kondisi itu, menurut Jimly membuat komunikasi penuh dengan kebencian dan permusuhan. Padahal, justru hal itulah yang sejatinya tidak boleh dalam komunikasi.
“Sebaliknya komunikasi yang beredar banyak sekali faktanya bisa dipersoalkan. Kalau pun faktanya benar, konteksnya berbeda,” ucap pria, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Tak heran, lanjut Jimly, sekarang muncul fenomena yang dinamakan post-truth atau pascakebenaran.
“Jadi yang terjadi di dunia medsos ini bukan informasi tetapi, miss informasi. Bukan komunikasi, tetapi diskomunikasi, orang banyak bekerjasama dalam kebencian,” terangnya.
Oleh sebab itu, Jimly menilai, di era seperti ini pembinaan kesadaran kebangsaan adalah sesuatu yang serius.
“Maka saya apresiasi UNIS Tangerang untuk memulai mata kuliah baru ini dengan kuliah umum menggugah semangat kebangsaan,” pungkasnya. (Kahfi/jack)