Cirebon, Semartara.News – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Digital Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC) menghadirkan inovasi pengabdian masyarakat dengan menggagas komunitas daring @ruangmental.id. Komunitas ini menjadi wadah aman dan suportif untuk edukasi, literasi digital, serta berbagi pengalaman seputar kesehatan mental dengan memanfaatkan media sosial sebagai saluran utama.
Berawal dari keprihatinan terhadap terbatasnya akses layanan psikologis dan dukungan sosial, terutama di kalangan generasi muda, para mahasiswa lintas disiplin ilmu ini berinisiatif menghadirkan solusi berbasis digital. Melalui @ruangmental.id, mereka berkomitmen meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental yang mudah diakses, relevan, dan inklusif.
Berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube dioptimalkan sebagai sarana utama penyebaran informasi. Konten yang disajikan beragam—mulai dari infografis, video edukatif, hingga sesi diskusi daring dan podcast rutin. Pendekatan ini diharapkan mampu menjangkau audiens yang lebih luas sekaligus menciptakan dampak positif bagi kesejahteraan mental masyarakat.
Ketua komunitas, Fildza, menjelaskan bahwa @ruangmental.id dibangun sebagai ruang interaktif bagi siapa pun yang ingin terlibat dalam percakapan sehat seputar isu psikologis.
“Komunitas ini tidak hanya menjadi kanal informasi satu arah. Kami ingin menciptakan ruang yang interaktif, di mana setiap orang bisa bertukar pikiran, berbagi pengalaman, dan saling menguatkan tanpa rasa takut dihakimi,” ujar Fildza, Kamis (6/11/2025).
Salah satu pengikut @ruangmental.id, Tiara, turut merasakan dampak positif dari konten yang dibagikan.
“Melalui komunitas ini, saya belajar bahwa empati bisa disebarkan lewat mana saja—bahkan melalui media sederhana seperti podcast. Banyak orang berjuang dalam diam, dan penting bagi kita memiliki ruang untuk didengar tanpa dihakimi,” ungkapnya.
Program KKN Digital UIN SSC ini menjadi bukti bahwa pengabdian masyarakat tidak selalu harus dilakukan secara konvensional. Melalui pemanfaatan media sosial, mahasiswa dapat menciptakan wadah edukasi yang inspiratif, memperkuat literasi kesehatan mental, serta mendorong tumbuhnya budaya saling peduli di ruang digital. (Hijar/Red)
