SEMARTARA, Kota Tangerang (24/9) – Seluruh elemen masyarakat di Indonesia harus turut andil dalam menjaga Kebhinekaan dan keutuhan NKRI, termasuk umat Buddha. Hal ini disampikan oleh Arh. Iman Kartiman dalam seminar kebangsaan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI) Cabang Kota Tangerang, Minggu (24/9).
Seminar kebangsaan yang mengangkat tema “Generasi Muda Penjaga Kebhinekaan” ini diadakan pada Minggu siang bertempat di Vihara Dhammaphala, Tangerang. Diikuti hampir 200 orang, seminar ini diisi oleh Bhikkhu Dhammakaro (Ketua Bidang Sosial Budaya Sangha Theravada Indonesia), Arh. Iman Kartiman (Danramil 01 Tangerang), Abdul Salim (Kapolsek Karawaci), Suli Rosadi (Camat Karawaci) yang dimoderatori oleh Hendra (Penasehat PC HIKMAHBUDHI Kota Tangerang).
Belakangan ini mulai bermunculan berita-berita intoleran yang mengganggu keutuhan NKRI, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Isu-isu ini dimanfaatkan oleh beberapa oknum untuk mengganggu stabilitas Indonesia. Sebut saja tragedi kemanusiaan Rohingya di Myanmar yang dikaitkan dengan isu SARA di Indonesia. Belum lagi isu-isu komunis yang minggu ini hangat menjadi buah bibir masyarakat. Kejadian-kejadian tersebut pun menjadi viral di berbagai media sosial. Berita-berita hoax pun sulit untuk terbendung.
“Kami menyayangkan beberapa isu yang dikaitkan dengan SARA, terlebih lagi itu adalah kejadian di luar negeri. Jangan sampai isu tersebut dapat memecah-belah kita. Perbedaan yang ada di Indonesia adalah kekuatan kita. Indonesia adalah Bhinneka. Mari jaga rumah kita bersama,” tegas Hermanto, Ketua Cabang HIKMAHBUDHI Kota Tangerang.
Seminar kebangsaan ini dihadiri oleh Ditjen Bimas Buddha Kemenag RI, Pembimas Buddha Provinsi Banten, Camat Karawaci, Lurah Grendeng, Polsek Karawaci, Koramil 01 Tangerang, PP HIKMAHBUDHI, Forum Umat Buddha Banten, MAGABUDHI, WANDANI, GP Ansor Kota Tangerang, Wanita Buddhayana Indonesia, GEMABUDHI, PC HIKMAHBUDHI Tangerang Selatan, Pemuda Tridharma Indonesia, Dasa Paramita, Universitas Buddhi Dharma, Universitas Matana, Universitas Multimedia Nusantara, STAB Dharma Widya, STAB Negeri Sriwijaya, Vihara-Cetiya, dan sekolah Buddhis di Tangerang, serta berbagai elemen masyarakat di Tangerang.
“Dengan seminar ini, kami mengajak seluruh generasi muda di Indonesia, khususnya di Tangerang untuk turut serta dalam menjaga Kebinekaan dan keutuhan NKRI. Seminar ini juga untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh tanggal 1 Oktober nanti,” tambah Hermanto
Kapolsek Karawaci, Kompol Abdul Salim mengajak para peserta untuk melawan ancaman terbesar generasi muda saat ini, yaitu narkoba dan teroris.
“Sebagai warga negara yang baik, kita harus taat pada peraturan yang ada di Indonesia. Sederhananya, kalau lampu merah ya berhenti, jangan jalan terus,” ucap Abdul Salim.
Sementara Camat Karawaci, Suli Rosadi mengatakan, dalam satu desa pasti terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Inilah yang disebut Kebinekaan. Kebinekaan adalah praktek yang diterapkan di masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kebinekaan harus bisa diimplementasikan dalam masyarakat, tidak hanya sekedar dibicarakan. Di sinilah tugas seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kebinekaan,” papar Suli Rosadi
Ditempat yang sama Bhikku Dhammakaro menjelaskan, Agama Buddha adalah agama yang mengajarkan cinta kasih universal. Buddha Gotama mengajarkan agar umat Buddha menerapkan dan mempraktekkan ajaran-Nya tak sebatas hanya teoritis. Buddha pernah mengatakan bahwa jangan remehkan perbuatan baik sekecil apa pun. Perbuatan kecil yang kita lakukan secara terus-menerus, lambat laun akan bermanfaat besar bagi semua makhluk.
“Jangan berpikir terlalu rumit, bagaimana cara saya menjaga Kebinekaan di Indonesia. Seperti yang Buddha katakan, mulailah dari hal-hal kecil. Saling menyapa, saling menolong, dan saling menyanyangi. Mulailah dari lingkungan keluarga dan antar tetangga. Kalau seluruh Indonesia antar keluarga dan antar tetangga rukun, dijamin NKRI harga mati,” papar Bhikkhu Dhammakaro. (HEL)
Baca juga:
- Sejak Juni 2017 6 Kepala Daerah Terjerat Kasus Korupsi
- Wali Kota Cilegon Bantah Terima Suap dengan Modus ‘CSR’
- OTT Kasus Dugaan Korupsi: Wali Kota Cilegon Ditetapkan Jadi Tersangka