Berita  

KSBB Persembahkan Seni Budaya Betawi Menyambut HUT ke-25 Kota Tangerang

SEMARTARA, Kota Tangerang (25/2) – Pagelaran Seni Budaya Betawi menjadi serangkaian kegiatan dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Kota Tangerang, di depan Masjid Al Madinah CBD Ciledug, Kecamatan Ciledug. Adapun kegiatan diselenggarakan Komunitas Seni Budaya Betawi (KSBB) Karang Tengah.

Ketua panitia pelaksana KSBB, Zainal Arifin mengatakan, acara tersebut di gelar dalam rangka menyambut HUT Kota Tangerang yang ke 25. Oleh karenanya ia mengadakan tepat di tanggal 25 Febuari 2018. Selain pagelaran seni bela diri, kata Zainal, acara itu di ramaikan dengan kuliner betawi seperti kerak telor, seni tari, gambang kromong, kerajinan tangan dan lain sebagainya.

“Peserta kami terdiri dari 10 sanggar di kecamatan Karang Tengah yang memiliki beberapa cabang. Sedangkan untuk pedagang yang turut serta meramaikan acara ini sengaja kami akomodir agar mereka ikut terangkat,” ungkapnya.

Pedagang yang ada saat ini, lanjut Zainal, merupakan para pedagang lokal, dimana mereka memang sudah setiap hari Minggu berjualan di lokasi tersebut di acara carfree day.

“Ada 20 stand yang terpakai oleh para pedagang lokal dan sebetulnya acara sudah dilaksanakan dari hari Sabtu yaitu acara menggambar dan mewarnai khusus anak di usia 4 tahun sampai dengan 12 tahun,” ujarnya.

Sementara ketua umum KSBB Karang Tengah Erix Kurniawan menyampaikan, dengan dilaksanakan pagelaran ini pihaknya akan bersinergi dengan pemerintah dan bermitra dengan politik. KSBB Karang Tengah, lanjutnya, sejauh ini telah tampil di 13 tempat selama 3 bulan di wilayah sekitar Tangerang dan Jakarta Barat.

Namun sebagai pelaku seni, dirinya menyayangkan lantaran belum melihat titik terang dari pemerintah untuk melestarikan seni dan budaya yang ada di Kota Tangerang.

“Maka itu kami berinisiatif mandiri dan bersemangat walaupun tidak dilihat ataupun tidak ditunjang oleh pemerintah, kita tetap harus membangun seni budaya,” kata Erix.

“Anggota KSBB sendiri ada 230 yang terdiri dari 70 korwil, dibagi menjadi 7 kelurahan. Masing-masing kelurahan itu terdiri dari 2 sampai 3 sanggar. Serta 1 sanggar itu terdiri dari 20 sampai 40 orang,” urainya.

Salah satu pembina KSBB Karang Tengah, Hartoto mengapresiasi kegiatan tersebut. Apalagi, hal ini dilakukan untuk menyambut HUT Kota Tangerang. Meski demikian, politisi PDI Perjuangan ini merasa prihatin jika pemerintah daerah tidak peduli terhadap seni bela diri tersebut.

“Seharusnya pemerintah daerah mendorong agar kita lestarikan seni budaya betawi bersama-sama. Mudah-mudahan kedepannya pemerintah akan memperhatikan seni budaya betawi ini, karena Beksi lahir dari Tangerang, jadi kita wajib melestarikannya,” pungkas pria yang akrab disapa Toing. (Helmi)

Tinggalkan Balasan