Krisis Global, Ananta Optimis Indonesia Memiliki Ketahanan Pangan Yang Kuat

Ananta Optimis Indonesia Memiliki Ketahanan Pangan Yang Kuat Menghadapi Krisis Global
Anggota DPR RI, Ananta Wahana pada Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Untuk Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca Pandemi, Kementerian Perdagangan, diikuti ratusan pelaku UMKM bertempat di Hotel Gondang Cilegon, Banten, Senin (24/10/2022).

Sementara itu, Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan Kementerian Perdagangan, Muhammad Suaib Sulaiman mengatakan, bahwa kementeriannya memiliki tugas yaitu menjaga kestabilan harga, terutama inflasi serta meningkatkan daya beli masyarakat.

Kemudian membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menembus pasar ekspor, termasuk memperbaiki struktur kerja dengan Balai Latihan Ekspor.

Dan meningkatkan ekspor melalui peningkatan kerja sama perdagangan internasional, salah satunya dengan negara-negara tujuan ekspor nontradisional.

“Sesuai dengan arahan Presiden kepada Kementerian Perdagangan. Tugas kami yaitu stabilisasi harga, membantu UKM, dan meningkatkan ekspor,” ungkapnya.

Destinasi Ekspor Impor Banten

Terkait kebijakan umum ekspor dan impor, Suaib menyebut, bahwa sesuai dengan semangat UU Cipta Kerja, yaitu menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku usaha dan menarik bagi investor asing.

“Meningkatkan daya saing produk dalam negeri, dan melindungi industri dalam negeri,” katanya.

Suaib Sulaiman juga mengungkap soal destinasi ekspor impor Provinsi Banten.

Menurut Suaib, bahwa pada tahun 2021, United States merupakan negara tujuan ekspor utama Provinsi Banten dengan nilai ekspor sebesar USD 2,3 Milyar atau 17% dari total nilai ekspor.

“Dan pada tahun 2021, Singapore merupakan negara asal impor utama Provinsi Banten dengan nilai impor sebesar USD 2.1 Milyar atau 13% dari total nilai impor,” imbuhnya.

Direktur Karang Tumaritis Institute, Abraham Garuda Laksono menyampaikan, bahwa tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM adalah masih berkutat pada soal permodalan, dan perijinan.

Lalu soal Business Matching atau pertemuan bisnis yang terjadwal antara pelaku bisnis dengan, calon mitra distribusi, calon mitra supplier, calon mitra pendanaan dan juga calon mitra investor.

“Nah, terakhir ada juga Black campaign atau kampanye hitam terhadap produk UMKM kita,” ujarnya.

Oleh karena itu, anak muda jebolan James Cook University Singapura itu mengajak para pelaku UMKM di Kota Baja untuk melakukan penguatan diri melalui berbagai pelatihan.

“Kebetulan kami di Tangerang mendirikan Karang Tumaritis Institute, dan Institute Kibar UMKM Pancasila atau IKUP yang concern terhadap pembangunan UMKM,” jelasnya.(tim)

Tinggalkan Balasan