Kabupaten Tangerang, Semartara.News – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang gelar kegiatan sosialisasi pemilu bertema “KPU MENGAJAR” dengan berkeliling mendatangi sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK/MA.
Itu dilakukan guna menumbuhkan kepedulian dan minat pemilih pemula pada kontestasi politik tahun 2024 di kalangan milenial.
Ketua KPU Kabupaten Tangerang, Ali Zaenal mengatakan, pemilih pemula atau baru perlu diberikan pemahaman terkait pentingnya Pemilihan Umum untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mengingat pemilihan pemimpin dan wakil rakyat untuk keberlangsungan masa depan rakyat dan negeri Indonesia tercinta berada ditangan rakyat.
“Dalam kontestasi politik tahun 2024 ini, diharapkan pemilih pemula, khususnya dari kalangan milenial ini bisa peduli untuk bersama-sama mengawasi jalannya pemilu,” kata Ali, Senin, (25/7/2022).
Ali mengungkap, dalam sosialisasi Pemilu kepada pelajar, ada beberapa materi yang disiapkan dalam program di sekolah.
Program KPU Mengajar tersebut, tambahnya, lebih pada penekanan kepemiluan agar masyarakat memahami tentang sejarah pemilu, tahapan pemilu yang benar, dan bahayanya politik uang.
“Ada materi sejarah pemilu, tahapan pemilu, bahaya politik uang hingga bahaya laten berita bohong. Materi itu akan disampaikan oleh kami kepada pelajar selama tiga hari. Nanti dari sekolah ke sekolah,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten Daerah Bidang Kesejahteraan Masyarakat dan Perekonomian, Yani Sutisna menuturkan, program pengajaran tentang kepemiluan merupakan langkah yang inovatif. Kata dia, usia muda terutama pemilih pemula perlu diberikan pemahaman yang luas tentang pemilu.
“Bila perlu nanti dibuatkan buku panduan yang diberikan kepada guru. Guru ini lah yang nanti akan menyampaikan materi soal pemilu kepada siswa,” tuturnya.
Biasanya, sambung dia, saat mendekati Pemilihan Umum, sangat banyak beredar berita-berita palsu atau hoaks. Maka dari itu ia menghimbau kepada masyarakat khususnya para pelajar, agar tidak mudah termakan isu-isu atau berita yang belum bisa dipastikan kebenarannya.
“Para pelajar harus cerdas dalam mencerna berita, jangan langsung menelan mentah-mentah. Harus dipastikan kebenarannya terlebih dahulu,” tandasnya.(Deri/Tri)