KPU Gandeng Ulama Sosialisasikan Pilkada Tahun 2018

SEMARTARA, Kota Tangerang (22/2) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang, kembali adakan sosialisasi pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Tahun 2018. Kali ini, KPU menggandeng tokoh ulama di gedung MUI Kota Tangerang, Kamis (22/2).

Komisioner KPU Kota Tangerang, Bambang Haryadi mengatakan, Pilkada 2018 akan digelar secara serentak pada Rabu 27 Juni 2018.

“Tahapan-tahapannya sudah kita mulai,” kata Bambang.

Sosialisasi ini diharapkan pihaknya tidak hanya sampai kepada peserta saja, tetapi juga diteruskan kepada masyarakat. Terkait sosialisasi, jelas Bambang, untuk tingkat kecamatan dilakukan sebanyak tiga kali dan di wilayah kelurahan dilakukan empat kali.

“Saat ini tahapan Pilkada sedang melaksanakan Coklit. Jadi, jika ada keluarga yang belum daftar sebagai pemilih bisa menyampaikan ke RT atau PPS,” tuturnya.

“Dan nanti sebelum kita tetapkan daftar pemilih, kita umumkan untuk melihat tanggapan masyarakat di PPS,” imbuhnya.

Syarat menjadi pemilih, lanjut Bambang, yakni berusia 17 tahun, atau pernah menikah, mempunyai KTP elektronik atau Suket dari Disdukcapil.

“Bagi pemilih pemula yang belum memiliki KTP elektronik maupun suket, nanti disdukcapil akan menurunkan petugasnya untuk menerbitkan suket bagi pemilih baru,” terangnya.

Sedangkan surat suara, kata Bambang, karena hanya ada satu pasangan calon, nanti ada dua kolom. Pertama kolom pasangan, dan yang kedua kolom kosong.

“Semua kolom akan dihitung, antara pasangan calon dan kolom kosong. Kalau kosong yang menang, maka nanti akan ditunjuk pejabat sementara. Selanjutnya akan dilakukan pada Pilkada serentak tahun 2020,” ujarnya.

Ditambahkannya, KPU Kota Tangerang punya target partisipasi pemilih sebanyak 78%. Target tersebut menurutnya, akan tercapai bila sosialisasi dilakukan dengan gencar serta dibantu semua elemen masyarakat.

Sementara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, KH Edi Junaedi Nawawi menyampaikan, memilih seorang pemimpin merupakan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Terlebih para ulama yang hadir disini, kata Edi, semua harus sidiq, amanah, tablig, fathonah.

“Ada beberapa yang harus dimiliki pemimpin. Diantaranya perhatian ibadah, perhatian kepada manusia dan kepada lingkungan. Biarkan mereka yang ingin mencalonkan menjadi pemimpin, kita bisa menilai,” jelas Edi, dalam sambutannya.

Dia juga mengungkapkan bahwa umat muslim harus maju. Dan negara yang mayoritas penduduknya Islam pun juga harus maju. (Helmi)

Tinggalkan Balasan