Di Diyarbakir di timur, Sebahat Varli, 32, dan putranya Serhat diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit pada Jumat pagi, 100 jam setelah gempa.
Di seberang perbatasan di Suriah, tim penyelamat dari kelompok White Helmets menggunakan tangan mereka untuk menggali plester dan semen sampai mencapai kaki telanjang seorang gadis muda, masih hidup mengenakan piyama merah muda.
Di Kota Jandaris, Suriah, Naser al-Wakaa terisak saat dia duduk di atas tumpukan puing dan logam bengkok yang menjadi rumah keluarganya, membenamkan wajahnya di pakaian bayi milik salah satu anaknya.
“Bilal, oh Bilal,” ratapnya sambil meneriakkan nama salah satu anaknya yang telah meninggal.
Korban Tewas Melampaui Gempa 1999
Korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,8 dan beberapa gempa susulan yang kuat di kedua negara telah melampaui lebih dari 17.000 orang tewas pada tahun 1999 ketika gempa yang sama kuatnya melanda Turki barat laut.
Sekarang menempati peringkat ketujuh sebagai bencana alam paling mematikan abad ini, di depan gempa dan tsunami Jepang 2011 dan mendekati 31.000 tewas akibat gempa di negara tetangga Iran pada tahun 2003.
Korban tewas di Turki naik menjadi 18.342 pada Jumat pagi dan jumlah korban luka mencapai 74.242, kata otoritas manajemen bencana AFAD.