Jakarta, Semartara.News – Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana, meminta pemerintah buat gugus tugas khusus perbatasan agar bisa menangani perdagangan dan penyelundupan ilegal, namun, tetap memikirkan persoalan kesejahteraan di wilayah tiga T (Terdepan, Tertinggal, Terluar).
Permintaan tersebut, disampaikan oleh Politisi PDI Perjuangan ini, pada saat Rapat Kerja dengan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalla, yang ditayangkan secara virtual, Rabu (3/2/2021).
Ananta bercerita, bahwa dirinya menerima keluhan dari masyarakat di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Menurut masyarakat di wilayah terluar Indonesia itu, sebagai warga negara masih ada kesenjangan dengan Kota lain, apalagi dengan Negara tetangga.
“Kami berharap, menteri perdagangan memberikan denyut disana agar tidak terjadi kesenjangan,” terang Ananta Wahana.
Presiden Joko Widodo, kata Ananta, telah meresmikan border senilai 1 triliun. Sayangnya, tempat tersebut hanya dijadikan tempat untuk berfoto selfie. Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag), untuk membuat gugus tugas khusus perbatasan.
“Saya berharap Mendag membentuk gugus tugas khusus untuk perbatasan agar bisa menangani perdagangan dan penyelundupan ilegal, namun tetap memikirkan persolan kesejahtaraan di wilayah tiga T (Terluar, Tertinggal, Terdepan),” terangnya.
Selain itu, Ananta juga mempertanyakan, terkait kebijakan pemerintah dalam memproteksi produk dalam negeri. Sebab, di beberapa negara, produk Indonesia sudah diblok, seperti sawit di Swiss, dan penerapan bea masuk produk mobil buatan Indonesia melalui tindakan pengamanan sementara (BMTPS) atau safeguard di Filipina.
Oleh karena itu, agar Indonesia bisa sejajar dan seimbang dengan negara lain, dirinya meminta agar pemerintah memberikan kebijakan untuk memproteksi produk dalam negeri. “Kaitannya dengan ekspor impor, banyak ekspor kita di Filipina diblok, sawit diblok di swiss. Banyak negara membuat aturan proteksi terhadap produk mereka, sekarang, kita bagaimana?,” imbuh DPR RI dari Dapil Banten III ini.
“Saya berharap, agar kita bisa juga memprotek produk dalam negeri. Sehingga, hal itu bisa seimbang dengan negara-negara lain,” pungkasnya.