Jakarta, Semartara.News – Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang juga merupakan Presiden ke-5 Republik Indonesia, Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan pada peringatan Hari Desa Nasional Ke-9, kepada 216 perwakilan Kabupaten/Kota seluruh Indoesia, 33 Provinsi, dan 41 ribu Kepala Desa dan Perangkat Desa, di Gelora Bung Karno, Minggu (19/3).
Saat membuka pidato arahannya, Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri mengenalkan salam Pancasila kepada seluruh peserta yang hadir.
“Saya membuat sebuah salam, saya minta tolong kepada mereka yang merasa ideologinya Pancasila, kalau untuk mengadakan rapat, mengadakan pertemuan itu memberi salam.Jadi begini saya angkat tangan begini dan saya teriakan “Salam Pancasila” lalu diikuti dengan mengatakan “Salam Pancasila”, tuturnya di kutip dari Anataranews.
Presiden ke-5 Republik Indonesia, Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri yang di dampingi langsung oleh Kepala BPIP, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., Wakil Kepala BPIP, Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum., Sekretaris Utama BPIP, Dr. Adhianti, S.I.P., M.Si., Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi, K.A. Tajuddin, S.H., M.H., dan Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi, DR. Rima Agristina, SH., SE., MM., menegaskan kepada seluruh peserta yang hadir agar selalu mengingat perjuangan kemerdakaan, yang salah satunya perjuangan itu banyak berasal dari desa.
“Bangkitlah yang namanya perjuangan, perjuangan itu paling banyak datangnya itu adalah orang-orang yang berada di desa”, tuturnya.
Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputi mendorong para kepala desa agar meneladani perjuangan kemerdekaan dengan menggelorakan semangat gotong royong.P
“Kalian harus berembug, itu namanya kearifan lokal, itu namanya sebetulnya gotong royong, itu namanya Pancasila, yaitu musyawarah untuk mufakat. Karena itu adalah kekuatan desa”, tegasnya.
Selain itu, Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri berpesan kepada seluruh Kepala Desa agar tidak terbawa arus, melainkan harus teguh pendirian dan bekerja sesuai dengan nilai-nilai Pancaila.
“Jadi tolong jangan kebawa arus, itu Pancasila loh, karena apa?, di kita yang namanya gotong royong itu adalah keteguhan hati dan pikiran”, tuturnya.
“Sebagai warga negara Indonesia yang berdaulat dan merdaka serta mempunyai azaz ideologi Pancasila, kalian sebagai anak-anak bangsa harusnya punya pendirian, bahwa sebagai bangsa saya tidak mau di pecah-pecah. Tadi sudah mengakui bahwa kami adalah Pancasilais”, tambahnya.
Dalam acara tersebut, Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputi juga menerima Penghargaan sebagai Tokoh nasional Peduli Desa, yakni sebagai Tokoh Penggerak Gotong Royong Desa.
Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (MPO APDESI) Muhammad Asri Anas mengatakan Desa Bersatu yang menggelar perayaan Peringatan 9 Tahun lahirnya Undang-Undang Desa diharapkan menjadi wadah perjuangan dan ajang mengkonsolidasikan semangat gotong royong seperti yang selalu di pesankan oleh Presiden ke-5 RI.
“Kita berikan mandat untuk memberikan pengarahan bagaimana membangun kembali semangat gotong royong di desa-desa seluruh Indonesia”, tuturnya dihadapan Ketua Dewan Pengarah BPIP.