Berita  

Kemenkumham Banten dan GP Ansor MoU Soal Penanganan Narkoba di Lapas Pemuda

SEMARTARA, Kota Tangerang (7/2) – Penandatanganan MoU antara Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Banten, bersama GP Ansor Banten, terkait penanganan khusus pecandu Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Pemuda Kelas II A Tangerang, pada Rabu (7/2).

Kerjasama MoU tersebut bertepatan dengan peresmian Pondok Pesantren Attaubah 4 di LP Pemuda Kelas II A Tangerang sekaligus Istighosah bersama.

Kepala Kantor Wilayah (KA Kanwil) Kemenkumham Banten, Ayub Suratman yang secara langsung meresmikan Ponpes tersebut menjelaskan, selain peresmian Ponpes Attaubah 4 itu, ada dua hal penting yang juga dilakukan oleh pihaknya kali ini.

“Ada dua hal penting hari ini, pertama penandatanganan MoU antara GP Ansor Banten dengan pihak kami terkait dengan penanganan khusus pecandu narkoba agar bisa dilakukan terapi sesuai ajaran Islam,” ungkap Ayub.

Lanjutnya, kegiatan kedua yakni pengajian dan istighotsah bersama badan ansor anti narkoba Provinsi Banten. Hal itu dilakukan agar spiritualitas menjadi salah satu upaya rehabilitasi bagi para pecandu narkoba khususnya di lapas pemuda tangerang dan atau seluruh lapas yang ada di wilayah Banten pada umumnya.

“Termasuk juga di rutan, bisa kita lakukan terapi keagamaan agar pada akhirnya mudah dilakukan pembinaan pemasyarakatan,” kata Ayub.

Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan suatu bentuk pembinaan kepribadian bagi warga binaan khususnya dibidang pembinaan keagamaan.

“Tentu kita tahu bahwa pembinaan spiritualitas bidang agama merupakan hal yang penting supaya mereka itu kembali ke jalan yang benar dan menyadari kesalahannya. Makanya saya juga meminta kepada masyarakat untuk bisa menjembatani dan bisa sama-sama melakukan pembinaan bagi warga binaan ini,” tuturnya.

Pada dasarnya warga binaan disini sudah sportif, lanjut Ayub, dengan melaksanakan proses hukum mulai dari penahanan di kepolisian, penuntutan kejaksaan hingga keputusan pengadilan.

“Makanya kita bangun ponpes disini dan bahkan sudah kita resmikan. Disini bisa kita lihat mereka (warga binaan,-red) sudah memakai pakaian santri, dan kita harapkan semuanya yang beragama Islam disini bisa menjadi santri,” imbuhnya.

“Disini juga sudah ada empat ponpes, jadi bagi semua yang beragama Islam akan secara bertahap kita lakukan pembinaan keagamaan sesuai dengan kurikulum ponpes,” tandasnya. (Helmi)

Tinggalkan Balasan