SEMARTARA, Kota Tangsel (11/2) – Kecelakaan bus pariwisata PO Premium Fassion maut yang menewaskan 25 orang rombongan ibu-ibu koperasi dari Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Selatan, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), di Tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2) meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya.
Berdasarkan pengakuan salah seorang yang ikut dalam acara tour kelompok koperasi tersebut, Juju (47), rombongan ini sempat akan membatalkan perjalanan ke tempat pemandian Ciater, Subang, Jawa Barat, dikarenakan hari sudah sore.
“Namun, mungkin karena takdir jadinya tetap jalan meski pun awalnya sudah mau dialihkan ke objek wisata yang lebih dekat dari lokasi rapat,” kata Juju, Minggu (11/2).
Ia juga mengungkapkan, pihaknya juga sempat mendengar keluhan kondisi bus yang kurang baik, bahkan sempat meminta agar bus diperbaiki. “Jadi sebelum berangkat pulang, kata para korban di bus nomer 2 itu sempat minta diperbaiki oleh supir karena tidak nyaman,” ungkapnya.
Melihat kejadian ini, Juju mengaku, ia bersama rekan ibu-ibu lainya sangat shock, sampai-sampai tak berani turun ke bawah saat melihat rekan-rekannya yang menjadi korban kecelakaan tersebut banyak yang meninggal dengan kondisi mengenaskan.
“Jadi selang dua menit lah antara bus 2 yang mengalami kecelakaan dan bus 3. Saat kejadian kami juga tidak berani turun bus karena shock,” tandasnya.
Pantauan semartara.com, Minggu (11/2), suasana Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Selatan, Kota Tangsel tidak seceria biasanya. Awan mendung terus memayungi wilayah tersebut sambil sesekali turun hujan tipis, seakan ikut berduka. Sekitar pukul 12:45 WIB, iring-iringan mobil jenazah yang membawa 25 korban bus pariwisata maut di Tanjakan Emen ini tiba di wilayah Kelurahan Pisangan.
Diiringi Kalimat Tauhid dan tetesan air mata dari sanak saudara, serta ribuan warga mengiringi 25 korban ke peristirahatan terakhir. Ke-25 korban meninggal ini dimakamkan secara serentak, dan di tempat pemakaman yang sama, yaitu TPU Legoso Tangerang Selatan.
Hingga sore hari, puluhan bendera kuning masih terlihat berjejer di Sepanjang Jalan RT 08/01, di deretan puluhan rumah duka di jalan yang menghubungkan jalan warga dengan makam tersebut. (Sayuti)
Respon (1)