Jakarta, Semartara.News – Beberapa hari terakhir, publik dihebohkan dengan sebuah video adzan. Tidak seperti biasanya, adzan di video yang beredar justru malah menambah kalimat Hayya ‘alal jihad. Sontak video itu mendapat banyak reaksi dari berbagai pihak, salah satunya, datang dari Ketua Umum Pagar Nusa, Muchammad Nabil Haroen, atau Gus Nabil.
Gus Nabil meminta, agar masyarakat tidak terprovokasi atas adzan itu. Sebab, lafadz Hayya ‘alal jihad di video adzan itu merupakan bentuk provokasi. Sehingga, seluruh pihak masyarakat diminta agar tetap tenang dan menjaga situasi tetap kondusif. Apalagi beberapa waktu terakhir ini, baru terjadi kekerasan dan pembunuhan di Sigi, Sulawesi Tengah.
“Masyarakat tetap tenang, jangan terprovokasi. Video adzan yang beredar luas di media sosial dengan lafadz hayya alal jihad, itu bentuk provokasi. Maka, penting agar kita semua tetap tenang, jaga kondisi agar kondusif. Tidak terpengaruh pada pihak-pihak yang ingin memancing keributan,” tutur Gus Nabil, Senin (1/12/2020)
“Apalagi, beberapa waktu lalu terjadi kekerasan dan pembunuhan di Sigi, Sulteng. Penting sekali semua pihak untuk tetap tenang, jaga perdamaian,” katanya pada Semartara.News.
Anggota Komisi IX DPR RI ini juga menegaskan, bahwa adzan yang ada di video itu merupakan bid’ah dholalah. Di mana, ia dianggap membawa kerusakan dan kedzaliman. Sebab Islam, kata Gus Nabil, tidak mengajarkan ajaran yang demikian. Adzan dan Salat, terangnya, merupakan prinsip penting sebagai pilar kemanusiaan.
“Adzan yang mengajak jihad itu tidak dibenarkan, itu bid’ah dholalah, bidah yang membawa kerusakan dan kedzaliman. Ajaran Islam tidak mencontohkan begitu. Karena adzan dan shalat itu, prinsip penting dalam Islam untuk beribadah, menjadi pilar kemanusiaan kita,” tegasnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa ini meminta, pemerintah dan pihak Kepolisian segera menindak tegas kasus ini. Bukan tanpa alasan, Gus Nabil tidak ingin persoalan tersebut menjadi provokasi yang lebih luas.
“Saya mendorong pemerintah dan pihak kepolisian, agar bergerak cepat dan menuntaskan kasus itu, agar tidak menjadi provokasi yang lebih luas. Selidiki pelakunya, dan kemudian investigasi untuk mengungkap motif, dan tangkap agar tidak terjadi provokasi lebih lanjut,” pungkasnya.
Respon (1)