Berita  

Kasus COVID-19 Kabupaten Tangerang tersisa sembilan orang

Menkes terbitkan edaran pengendalian Omicron
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah (paling kiri) didampingi Direktur Human Capital Management Telkom Afriwandi (paling kanan) saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 TelkomGroup di Jakarta, Senin (30/8/2021). (Foto - Semartara News/HO-Telkom Indonesia)
Covid-19 di Kabupaten Tangerang
Ilustrasi

Kabupaten Tangerang– Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tangerang melaporkan data terakhir kasus aktif COVID-19 saat ini tersisa sembilan orang. Total kasus sembuh COVID-19 sebanyak 26.659 orang, sementara kasus kematian karena virus COVID-19 jenis Delta 95 orang.

Berdasarkan data tersebut, Kabupaten Tangerang dapat diindikasikan dalam penyebaran dan penanganan pandemi COVID-19 sudah terkendali.

Meski demikian, pihak Satgas COVID-19 meminta kepada masyarakat untuk tetap terus disiplin protokol kesehatan dan untuk masyarakat yang belum melakukan vaksinasi diimbau untuk segera mendaftarkan diri untuk divaksin.

“Vaksinasi dapat membantu mengurangi keparahan penyakit dan angka kematian dari virus COVID-19. Ini juga untuk menjaga kita dari paparan virus COVID-19 atau virus varian baru seperti Omicron yang kita ketahui sangat berbahaya,” kata Juru Bicara Satgas COVID-19, dr. Hendra Tarmizi saat dihubungi melalui WhatsApp oleh tim Diskominfo pada Senin (3/1/2022).

 

Sementara itu, dilaporkan juga sebanyak dua warga yang terpapar COVID-19 varian Delta usai pulang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

 

“Di periode libur Nataru ini, kita dapat laporan ada dua warga Kabupaten Tangerang yang terpapar COVID-19, dengan hasil positif varian Delta dan negatif varian Omicron,” katanya.

 

Mereka berasal dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Kelapa Dua dan Kecamatan Kosambi. Kedua pasien itu saat ini tengah menjalani proses karantina di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta dan Hotel Yasmin, Kabupaten Tangerang.

 

“Terdeteksinya ketika sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Saat diswab, satu orang tersebut positif COVID-19, jadi tidak sampai ke rumah. Makanya, langsung dikarantina di sana (RSUD Cengkareng),” tutur dr. Hendra.(siaran berita)

Tinggalkan Balasan