Perjalanan Listyo Sigit Prabowo untuk menuju kursi Bhayangkara-1 sejatinya bukan perjalanan yang mulus. Sembari meniti karier di kepolisian, alumnus UI itu banyak menjalin komunikasi yang baik dengan sejumlah elemen masyarakat.
Sebagai calon Kapolri baru, Listyo dikenal mudah dekat banyak kalangan termasuk anak-anak muda di organisasi kepemudaan. Ia terbiasa bersahabat dengan siapa pun bahkan ulama-ulama.
Hal itu terbukti menjadi investasi terbaiknya saat akan melaju ke posisi yang lebih tinggi. Harus diakui bahwa saat pertama kali diusulkan oleh Presiden Jokowi sebagai calon tunggal, nyaris tidak ada gejolak berarti di kalangan masyarakat yang biasanya sangat sensitif dengan isu agama.
Nyatanya, penetapan pria yang menulis tesis tentang penanganan konflik etnis di Kalijodo itu dianggap banyak pihak sebagai simbol bahwa pemerintah dan DPR telah memberikan kesetaraan hak dan kesempatan kepada semua putra terbaik bangsa ini.
Ketua Umum DPP Generasi Muda Mathla’ul Anwar Ahmad Nawawi mengapresiasi terpilihnya Komjen Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri pengganti Jendral Idham Azis.
Penunjukan Komjen Pol Drs Sigit sebagai calon tunggal Kapolri dinilai Nawawi sudah pasti telah melalui serangkaian penilaian yang cermat dan matang oleh Presiden.
Hal yang tak kalah penting yang patut diapresiasi adalah bahwa penetapan Komjen Listyo Sigit Prabowo oleh Presiden Jokowi sejatinya menegaskan, bahwa kesamaan hak dan kesempatan diantara anak bangsa bukan hanya sekadar jargon, tapi benar-benar dibuktikan.
Nawawi berharap Listyo Sigit Prabowo dapat mengemban amanahnya dengan baik secara egaliter dan setara hingga membawa napas baru yang lebih plural dalam tubuh internal kepolisian.