Berita  

Jokowi Mendorong Kemandirian Industri Farmasi Nasional

Jokowi membuka Rakernis dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia. Kamis (5/11/2020) (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, Semartara.NewsPresiden RI Joko Widodo (Jokowi), membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernis) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia. Kamis (5/11/2020).

Jokowi, mengajak seluruh pihak terkait untuk melakukan reformasi sistem kesehatan nasional secara besar-besaran. Reformasi tersebut, mencakup kemandirian obat dan bahan baku obat. Yang diharapkan dapat segera dicapai.

“Kita tahu bahwa sekitar 90 persen obat dan bahan baku obat masih mengandalkan impor. Padahal negara kita sangat kaya dengan keberagaman hayati baik di daratan maupun di lautan. Hal ini jelas memboroskan devisa negara, menambah defisit neraca transaksi berjalan, dan membuat industri farmasi dalam negeri tidak bisa tumbuh dengan baik,” kata Jokowi.

Oleh karena itu, menurut Presiden, kemandirian dalam industri obat-obatan dan alat kesehatan harus menjadi prioritas bersama. Kemudian, dilakukan dengan cara-cara yang luarbiasa di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi. Pandemi ini memberi banyak pelajaran kepada kita.

Ia juga menambahkan, dengan adanya pandemi Covid-19 ini, telah membangkitkan rasa krisis dalam dunia farmasi. Untuk memacu kegiatan riset, mengembangkan inovasi-inovasi, dan merevitalisasi industri bahan baku obat di dalam negeri. Hingga, memperkuat struktur manufaktur industri farmasi nasional.

“Kekayaan keragaman hayati Indonesia harus dijadikan modal dasar, dalam kebangkitan industri obat dalam negeri. Keragaman hayati harus dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan masyarakat di bidang kesehatan. Obat fitofarmaka juga perlu difasilitasi untuk melewati uji klinis dan standarisasi sehingga menjadi pilihan pengobatan promotif dan preventif,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan