Adapun beberapa brand lokal yang dihadirkan dalam kegiatan itu, tambahnya, antara lain Cap Bali, Danjyo Hiyoji, LAKON Indonesia, Umbul Tirta Batik Bordir, dan lainnya.
JF3 juga, kata dia, menjalin kerja sama dengan brand-brand yang telah berhasil membawa identitas fashion lokal hingga ke panggung global seperti Apikmen dan Shiroshima Indonesia yang telah sukses mengubah persepsi kuno terhadap kain batik yang identik dengan acara resmi dan seremonial.
Bahkan saat ini, lanjutnya, batik telah menjadi pilihan fashion yang juga dapat diminati oleh generasi muda untuk dipakai dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu, brand lokal lainnya yang tak kalah menarik adalah dengan hadirnya, Keewa yang berasal dari Yogyakarta. Brand lokal ini menawarkan produk sepatu dengan design trend terkini yang unik, kombinasi antara bahan kulit dan lukisan hasil karya dari seniman Indonesia.
Perlu diketahui, JF3 merupakan festival fashion terbesar yang digagas Summarecon dan berpengaruh di Indonesia sejak 2004. Didukung secara resmi oleh pemerintah dan seluruh pelaku fashion Tanah Air.
Sejak awal penyelenggaraan JF3 telah melibatkan ratusan pengrajin, pelaku UMKM, desainer lokal muda berbakat dan juga terkemuka yang menghadirkan ribuan koleksi fashion bernafas budaya.
