Jembatan Tua Penghubung Tangerang-Bogor Akan Dibangun Ulang Lewat Kolaborasi Dua Pemkab

Pada Senin (2/6/25), Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, meninjau jembatan baja yang menghubungkan Desa Babat dan Desa Jagabita.
Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid meninjau kondisi jembatan baja penghubung Desa Babat, Kecamatan Legok dengan Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. (Foto: tangerangkab.go.id)

Tangerang, Semartara.News – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, melakukan pemeriksaan terhadap jembatan baja yang menghubungkan Desa Babat di Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, dengan Desa Jagabita di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, pada Senin (2/6/25).

Dalam kunjungannya, Bupati menunjukkan keprihatinan terhadap kondisi jembatan yang telah beroperasi lebih dari 20 tahun. Meskipun secara fisik tidak terdapat kerusakan yang signifikan, usia jembatan dan tingginya volume lalu lintas membuatnya perlu segera mendapatkan perhatian.

“Jembatan ini masih dalam kondisi baik, tetapi usianya sudah cukup tua, dibangun secara swadaya oleh masyarakat sekitar dua dekade lalu. Setiap hari, sekitar 1.000 kendaraan roda dua dan pejalan kaki melintasi jembatan ini dari dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor,” jelas Bupati Maesyal Rasyid.

Ia menambahkan bahwa jembatan yang memiliki panjang 30 meter dan lebar 2 meter ini merupakan penghubung vital antarwilayah dan antarwarga. Oleh karena itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk merencanakan dan merealisasikan pembangunan jembatan baru yang lebih aman dan memadai.

“Kami dari Pemkab Tangerang akan berkolaborasi dengan Pemkab Bogor agar pembangunan jembatan ini dapat dilakukan secara bersama. Target kami adalah memulai pembangunan pada akhir 2025 melalui perubahan anggaran. Kami juga berharap jembatan ini nantinya dapat dilalui oleh kendaraan roda empat,” tambahnya.

Selain itu, pihaknya akan segera memasang rambu-rambu keselamatan sebagai langkah awal untuk mencegah kecelakaan, serta mengedukasi masyarakat agar lebih berhati-hati saat menggunakan jembatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah, menyatakan bahwa pihaknya akan menyusun Dokumen Perencanaan Teknik atau Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan jembatan tersebut, serta mengatur pemasangan rambu-rambu kegawatdaruratan di sekitar lokasi.

“Jembatan ini memiliki panjang 30 meter dan lebar 2 meter. Kami akan segera membuat DED sebagai dasar pembangunan, dan dalam waktu dekat akan memasang rambu-rambu peringatan agar masyarakat lebih waspada saat melintas,” kata Iwan.

Ia menambahkan bahwa pembangunan harus dipersiapkan mulai tahun 2025. Setelah lahan dinyatakan Clear And Clean dan ada kejelasan dari Pemkab Bogor, baru pembangunan dapat dilaksanakan secara menyeluruh. Mengingat pentingnya jembatan ini, tindakan cepat dari pemerintah daerah diharapkan dapat memperbaiki jembatan penghubung dua kabupaten demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.

“Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat melintasi jembatan baja ini, karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan