Pasuruan, Semartara.News – Sebuah jembatan penghubung yang menghubungkan dua kecamatan di Dusun Karangjati, Desa Karangjati Anyar, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, mengalami keruntuhan pada Selasa pagi, 13 Mei 2025.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Diduga, keruntuhan jembatan disebabkan oleh dinding penahan yang tidak mampu menahan tanah yang tidak stabil akibat hujan deras.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, menyatakan bahwa setelah kejadian, Tim Reaksi Cepat (TRC) segera menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
“Setelah menerima laporan, tim kami langsung turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi,” ungkap Sugeng di lokasi kejadian.
Ia menjelaskan bahwa saat ini akses jalan menuju jembatan ditutup dengan garis polisi untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.
“Bersama Polsek dan pihak terkait lainnya, kami segera memasang garis polisi agar warga tidak melintas. Ini semua demi keselamatan masyarakat,” tambahnya.
Di sisi lain, Lailatul, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa jembatan penghubung yang ambrol tersebut merupakan jalur penting yang menghubungkan Dusun Wonoanyar, Desa Karangjati Anyar, dengan Dusun Puntir, Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari.
“Jembatan ini adalah akses terdekat bagi kami untuk menuju Desa Martopuro. Sekarang, dengan kondisi jembatan yang rusak, kami terpaksa harus memutar melalui jalur utara yang jaraknya sekitar 7 kilometer,” keluh Lailatul.
Menanggapi situasi darurat ini, Kepala Desa Karangjati Anyar, Ashari, mengambil langkah inisiatif dengan mengerahkan warganya untuk membangun jembatan darurat dari bambu. Langkah ini diambil sebagai solusi sementara untuk memfasilitasi pejalan kaki.
“Karena jembatan utama ambrol dan rusak parah, kami berusaha membangun jembatan darurat yang dapat dilalui pejalan kaki. Namun, untuk kendaraan roda dua, warga harus mengambil jalur alternatif yang lebih jauh melalui Desa Pakijangan,” jelas Ashari. (*)