SEMARTARA, Kota Tangerang – Dinas Perhubungan Kota Tangerang akan mengkaji lintasan jalur kecelakaan maut rombongan santri yang terjadi di kawasan Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, beberapa hari lalu.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Saeful Rohman mengungkapkan bahwa jalur jembatan layang kecelakaan tersebut cukup berbahaya, karena kondisi jalannya yang berkelok kemudian juga menurun.
“Memang agak sedikit turun dan belok,” kata Saeful, Selasa (27/11).
Kondisi jalur tersebut, lanjut ia, cukup mengkhawatirkan bagi pengendara yang melintas dari arah Karang Tengah menuju Jakarta via jembatan layang Green Lake City. Kendati demikian, Saeful menyebutkan bahwa peristiwa kecelakaan dijalur tersebut terbilang minim. Namun ia menduga kecelakaan maut rombongan santri tidak sepenuhnya karena jalur.
“Sebetulnya kalau yang mengalami kecelakaan di sana tidak banyaklah. Informasi kan katanya itu rem blong, cuma belum pasti soalnya urusan kepolisian,” jelas Saeful.
“Apalagi kan sebetulnya gini, kalau yang namanya mobil bak, bukan untuk mobil orang. Itu sih permasalahannya,” ujarnya menambahkan.
Dilanjutkan dia, pembangunan jalur lintasan yang dilewati mobil pick up yang mengangkut 23 santri tersebut dibangun berdasarkan hasil kajian bersama. “Itu kan udah berdasarkan pengkajian kalau terkait masalah pembangunan di sana,” tuturnya.
Saeful mengaku bahwa pihaknya bersama kepolisian maupun instansi terkait, akan menggelar pembahasan untuk mencegah kecelakaan di kawasan perumahan tersebut.
“Saya rasa kalau untuk rambu juga sudah cukup sih. Tapi semuanya nanti kami coba di forum lalu lintas dibahas lagi,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya, mobil bak terbuka jenis Kijang Super 1992 bernopol B-9029-RV yang membawa rombongan santri mengalami kecelakaan maut di jembatan layang Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang pada Minggu (25/11). Kecelakaan maut ini mengakibatkan tiga korban meninggal dunia dan 20 korban luka berat. (Helmi)