Cirebon, Semartara.News – Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) di UIN Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC) asal Kuningan, Arizi Givana, secara resmi dilantik sebagai Ketua Umum Jabar Bergerak Zillenial (JBZ) Kota Cirebon untuk masa jabatan 2025. Acara pelantikan tersebut digelar pada Minggu (28/9/2025) di DKUKMPP Kota Cirebon.
Pada momen tersebut, Arizi menyatakan tekad kuatnya untuk mengembangkan JBZ sebagai platform bagi generasi muda dalam melakukan kegiatan sosial, pengembangan pendidikan, dan perhatian terhadap isu lingkungan.
“Menjabat sebagai ketua merupakan tanggung jawab yang berat. Saya berkewajiban memimpin dan mengarahkan organisasi agar benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat,” katanya dengan penuh antusiasme.
Sejak masa SMA, Arizi sudah rutin terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi, mulai dari kelompok pemuda desa, komunitas remaja masjid, hingga himpunan siswa sekolah. Pola ini terus berlanjut saat kuliah, termasuk partisipasinya di JBZ. Ia mengungkapkan bahwa dorongan untuk peduli sosial berasal dari almarhum ayahnya.
“Ayah selalu menanamkan prinsip kepedulian sejak saya kecil. Itulah fondasi hidup saya, untuk senantiasa berusaha memberi kontribusi bagi orang lain,” jelasnya.
Dengan latar belakang studi KPI, Arizi merasa pengetahuan yang diperoleh sangat selaras dengan tugas kepemimpinannya. Menurutnya, komunikasi yang efektif menjadi elemen utama dalam menjaga keharmonisan organisasi.
“Jika komunikasi tidak lancar, organisasi berisiko terpecah. Komunikasi adalah alat untuk menciptakan rasa persaudaraan dan kolaborasi,” ungkapnya.
Arizi juga menyinggung permasalahan yang dihadapi pemuda di era digital saat ini. Ia menilai, generasi muda lebih sering terfokus pada aktivitas di media sosial daripada terjun langsung ke masyarakat.
“Namun, intervensi nyata di lapangan justru sangat esensial. Pemuda perlu tampil aktif, tidak hanya di ranah virtual, melainkan juga secara langsung di tengah komunitas,” tegasnya.
Di antara rencana kerjanya, Arizi ingin melibatkan anak-anak jalanan, penghuni panti asuhan, serta para pemulung di wilayah Cirebon. Ia berharap JBZ dapat menciptakan transformasi yang bermanfaat bagi kelompok tersebut.
“Banyak anak memerlukan panduan agar mampu membangun semangat hidup yang lebih optimis. Kita bisa mendukung mereka melalui program pendidikan, bantuan keseharian, serta pemberian motivasi untuk hari esok,” katanya dengan semangat tinggi.
Meskipun jadwal kuliah dan organisasi begitu padat, Arizi selalu berusaha mengelola waktu berdasarkan skala prioritas. Ia juga mengajak para pemuda di Cirebon untuk turut berpartisipasi dalam inisiatif positif.
“Bila tidak sanggup memberikan bantuan finansial atau fisik, kita tetap bisa berkontribusi lewat ide-ide segar. Perubahan bisa dimulai dari tindakan kecil, selama ada kemauan yang teguh,” panggilnya.
Bagi Arizi, peran pemimpin bukan sekadar status, melainkan kesempatan untuk menyebarluaskan kebaikan. Ia mengharapkan, melalui JBZ Kota Cirebon, generasi muda semakin sadar, responsif, dan siap menyumbang pada pencapaian visi Indonesia Emas 2045. (Hijar/Red)