Jakarta – Meskipun sama-sama suka kopi tetapi soal selera pasti berbeda. Ternyata ada penelitian yang mengungkap mengapa orang suka minum kopi hitam.
Berbicara soal kopi, sangat banyak varian racikan kopi yang populer di kalangan pecinta kopi. Sebagian orang suka kopi hitam namun sebagian lainnya suka kopi dengan aneka campuran seperti susu, gula, krimer atau karamel.
Ternyata orang yang suka kopi hitam karena tubuhnya bisa mentolerir kafein. Hal ini diungkapkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan para ilmuwan di Universitas Northwestern.
Dilansir dari Food and Wine (31/12) para peneliti telah lama mengungkap bahwa faktor genetika mempengaruhi selera seseorang terhadap makanan pahit. Para peneliti juga mempelajari bahwa faktor genetika dapat menentukan seberapa cepat tubuh memproses kafein.
Tubuh seseorang yang bisa mentolerir kafein lebih banyak cenderung membuat orang lebih suka kopi hitam. Hal ini bukan hanya karena rasanya tetapi reaksi tubuh yang seolah ingin ‘meminta’ asupan kafein lebih banyak.
Para peneliti menyimpulkan hal ini menyebabkan beberapa orang menginginkan lebih banyak stimulan daripada yang lain. Stimulan ini berupa kafein yang terkandung dalam kopi.
Penelitian yang dipimpin oleh Marilyn Cornelis, seorang profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern ini diterbitkan dalam Laporan Nature’s Scientific Reports. Cornelis mengatakan bahwa preferensi rasa kemungkinan adalah penyebab orang lebih menyukai kopi hitam dan melupakan bahan tambahan manis berupa susu dan gula.
Sensitivitas seseorang terhadap asupan kafein juga mempengaruhi selera soal kopi. Orang yang tidak merasa mengalami masalah kesehatan usai minum kopi cenderung menyukai kopi hitam. Berbeda dengan orang yang kerap mengalami kembung atau mual usai minum kopi.
“Kesimpulan dari kami adalah orang-orang ini menyamakan rasa pahit alami pada kafein berpengaruh terhadap efek psiko-stimulasi,” katanya kepada CNN. “Mereka belajar mengaitkan rasa pahit dengan kafein dan efek dorongan yang mereka rasakan. Kami melihat efek yang dipelajari.”
Cornelis mengatakan hasil penelitian ini berlaku untuk makanan pahit dan berkafein lainnya seperti teh dan coklat.
“Ketika mereka memikirkan kafein, mereka langsung membayangkan rasa pahit, jadi mereka juga menikmati coklat hitam dan menyadari bahwa rasanya memang pahit,” lanjutnya.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah anggapan orang soal rasa makanan sangat berpengaruh pada seleranya. Orang yang bisa mentolerir rasa makanan pahit akan lebih bisa menyantap makanan pahit. Dibandingkan orang yang selalu membayangkan rasa makanan manis.(detikcom)