Influencer Denny Siregar kencang adu domba internal PDI Perjuangan

Influencer Denny Siregar
Denny Siregar, penulis dan pegiat sosial media

Jakarta, Semartara.News – Melalui halaman sosial media miliknya, Influencer Denny Siregar kencang melakukan politik adu domba terhadap internal PDI Perjuangan. Pernyataan yang mengarah pada dukungan salah satu figur Calon Presiden (Capres) 2024 ini, dinilai terlalu berlebihan dan cenderung memprovokasi masyarakat untuk ikut menekan partai berlogo kepala banteng ini.

Dikutip dari halaman facebook @DennySiregar, Minggu (23/5/2021), dia mengunggah pernyataan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto tentang tidak diundangnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada acara konsolidasi partai.

“Saya gak paham apa maksud PDIP ini..Pak Ganjar Pranowo dimusuhin hanya karena beliau sering pake medsos utk komunikasi dgn warganya.. Halooo PDIP, ini jaman teknologi pak.. Masak harus surat2an ?? ,” tulis Denny.

Pernyataannya ini mendapat respon yang beragam dalam kolom komentar. Tak puas sampai disitu, Influencer yang terkenal dengan kata seruput kopi ini, melanjutkan postingan dengan membandingkan kisah Ganjar seperti Jokowi.

“Ganjar Pranowo Mengulang Kisah Jokowi,” ungkapnya.

Dalam postingannya, seolah-olah Denny sangat mengerti dan memahami situasi di internal PDI Perjuangan jelang pilpres 2014 saat itu.

“Jokowi tidak akan jadi Capres !” Begitu perkataan tegas almarhum Taufik Kiemas, tokoh besar PDIP di tahun 2013. Disaat itu Jokowi baru saja jadi Gubernur Jakarta dan muncul desas desus bahwa dialah calon terkuat untuk menjadi Capres 2014, karena suara Megawati setiap survey selalu dibawah Prabowo,” katanya.

Menurutnya, PDI Perjuangan saat itu dalam menentukan calon presiden harus dari trah Soekarno dan Jokowi bukan.

“Memang bukan sesuatu yang umum waktu itu, seorang kader partai jadi Capres, karena Capres itu wilayahnya ketua partai. Apalagi di PDIP, dimana seorang capres haruslah dari trah Soekarno. Jokowi bukan, dia hanya orang biasa yang ideologinya sangat Soekarno, bukan biologisnya,” katanya.

Banteng Senayan yang juga Sekretaris Badiklat Pusat PDI Perjuangan, Ananta Wahana menilai, Denny Siregar sudah berlebihan.

“Dia sudah berlebihan, tidak baik nyebarin kebohongan. Kami di PDI Perjuangan baik-baik saja, kok yang rame diluar, seolah-olah Indonesia mau bubar. Saran saya, mending Pak Denny bantu pemerintah sosialisasikan protokol kesehatan Covid-19, kan infonya followernya banyak,” tulis Ananta, saat dihubungi redaksi semartara.news, Rabu (26/5/2021).

Terkait membandingkan Mbak Puan dan Pak Ganjar, lanjut Ananta, terlalu sentimen dan personality.

“Pilpres masih jauh bos, yang dekat itu Covid-19. Pak Denny mungkin punya hubungan khusus dengan Ganjar, makanya sangat bersemangat. Saran saya, Tuhan itu tidak hanya menciptakan telinga, tapi ada mata dan hati, artinya jangan subjektif menilai seseorang, dalam hal ini terhadap Mbak Puan,” tutup Ananta.  

Tinggalkan Balasan