Selain itu Presiden Jokowi dan PM Suga juga menyepakati pentingnya pembentukan Travel Corridor Arrangement (TCA) bagi bisnis esensial. “Kita juga sepakat menugaskan Menteri Luar Negeri Jepang dan Indonesia untuk menegosiasikan detail dan menyelesaikannya dalam waktu satu bulan,” lanjutnya.
Sedangkan untuk sektro ekonomi, Jokowi mengatakan Jepang merupakan salah satu negara mitra strategis Indonesia. Dalam kerja sama ekonomi ini, Jokowi menyambut baik relokasi dan perluasan investasi perusahaan-perusahaan Jepang ke Indonesia, seperti perusahaan Denso, Sagami, Panasonic, Mitsubishi Chemical, dan Toyota.
“Saya tadi juga meminta perhatian terhadap Jepang, adanya kendala izin impor untuk produk pertanian, produk kehutanan, dan produk perikanan dari Indonesia. Saya tadi juga mendorong Jepang untuk ikut berpartisipasi dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia,” jelasnya.
Untuk kerjasama multilateral dengan Jepang, Jokowi mekankan pentingnya memperkuat kersajasama di tengah rivalitas kekuatan besar dunia yang semakin tajam. “Spirit kerja sama yang inklusif perlu juga dimajukan dalam kerja sama Indo-Pasifik, sebagaimana tercermin dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific,” ujarnya.
“Saya menggarisbawahi harapan agar Laut Cina Selatan dapat terus menjadi Laut yang damai dan stabil. Hal tersebut dapat terjadi jika semua negara menghormati Hukum Internasional, terutama UNCLOS 1982,” tandasnya.