Hutama Karya Garap Bendungan Proyek Strategis Nasional, Dukung Ketahanan Air dan Pangan

Hutama Karya Garap Bendungan Proyek Strategis Nasional, Dukung Ketahanan Air dan Pangan
Hutama Karya Garap Bendungan Proyek Strategis Nasional, Dukung Ketahanan Air dan Pangan

Sekilas Bendungan Yang Sedang Digarap Oleh Hutama Karya

Percepatan pembangunan bendungan garapan Hutama Karya terus digenjot agar selesai tepat waktu. Salah satu program utama pembangunan infrastruktur bidang Sumber Daya Air Kementerian PUPR pada tahun 2022 yaitu membangun 35 unit bendungan diantaranya bendungan yang dikerjakan oleh Hutama Karya.

Beberapa bendungan yang dikerjakan oleh Hutama Karya yang ditargetkan rampung di tahun 2023 – 2025 antara lain, Bendungan Ameroro Paket II di Sulawesi Tenggara telah mencapai progres pembangunan hingga 63,28% pada akhir Agustus. Bendungan yang dibangun sejak tahun 2020 dan akan rampung di tahun 2023 mendatang, memiliki kapasitas tampung 54,15 juta m3 dengan luas genangan 244,51 Ha yang berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3.363 Ha di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. 

Bendungan lainnya yang juga masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni Bendungan Bulango Ulu Paket I yang sudah dibangun sejak tahun 2019 lalu, namun sempat terkendala dengan proses pembebasan lahan, saat ini progres masih mencapai 7,47%. 

Ditargetkan rampung pada tahun 2024, bendungan ini diharapkan mampu mereduksi banjir hingga 84,62%, memiliki luas genangan 614,72 Ha dan mampu memberikan manfaat irigasi bagi 4.194 Ha sawah. Bendungan ini juga akan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sebesar 4,96 MW dan akan menyuplai air bersih 2,2 m3 per/detik untuk kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo. Selain itu terdapat juga Bendungan Way Apu Paket II di Maluku yang memiliki luas area genangan mencapai 235,10 Ha , dapat memberikan air irigasi seluas 10.000 Ha dan mampu mereduksi banjir sebesar 557 m3 per detik. Ditargetkan rampung pada 2024, dengan progres pembangunan hingga akhir Agustus lalu sudah mencapai 70,16 %, bendungan ini bisa menjadi pembangkit listrik sebesar 8 MW yang mampu menerangi kurang lebih 8.750 rumah. 

Terdapat juga bendungan lainnya yakni, Bendungan Meninting Paket I di Nusa Tenggara Barat yang mulai dibangun sejak tahun 2019 dengan progres saat ini mencapai 29,01%. Bendungan yang ditargetkan dapat dinikmati masyarakat sekitar pada tahun 2024 nantinya akan mengairi daerah irigasi seluas 1.559,29 Ha, memenuhi kebutuhan air baku untuk Kabupaten Lombok Barat bagian Utara sebesar 150 liter/detik dan menyediakan energi listrik sebesar 2 x 0.4 MW. Pada tahun 2025.

Hutama Karya juga menargetkan penyelesaian Bendungan Tiga Dihaji sebagai bendungan pertama di Sumatera Selatan, dengan persentase progres pembangunan sampai dengan akhir agustus 2022 sebesar 19,82 % dan akan menambah kapasitas daerah irigasi untuk lahan pertanian seluas 18.219 Ha. Bendungan ini memiliki ketinggian puncak mercu bendungan setinggi 122 meter dan lebar 950 meter dan nantinya mampu melayani daerah irigasi sebesar 25 ribu Ha daerah irigasi baru dan menyediakan listrik sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 40 MegaWatt (MW).

Hutama Karya optimis bendungan-bendungan ini nantinya akan berdampak masif bagi masyarakat sekitar dan akan memberikan kontribusi bagi ekonomi nasional khususnya dalam memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. (Adv)

Tinggalkan Balasan