Cirebon, Semartara.News — Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (HMJ KPI) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC) sukses menggelar talkshow entrepreneurship bernama “Stay Broke or Start Now.”
Acara yang berlangsung pada Kamis, 14 Agustus 2025 di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) ini bertujuan membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pola pikir untuk sukses di era digital.
Mengusung tema “Bekal skill dan mindset untuk sukses,” talkshow ini menghadirkan dua narasumber kompeten, yaitu direktur operasional Atiyallah Aditya dan videografer Reza Ziannur Fazrin. Keduanya berbagi wawasan tentang masa depan cerah digital marketing, yang didukung oleh pertumbuhan pesat penggunaan internet.
Cikal Putra Al-Hallaj selaku ketua pelaksana menjelaskan, nama talkshow ini dipilih berdasarkan riset terhadap mahasiswa. “Kalau cuma ‘talk show entrepreneurship’ terlalu panjang dan terkesan basi. Kami riset, kalau mahasiswa tidak mulai bergerak dari sekarang, maka akan ‘stay broke’ alias miskin terus. Jadi kita dorong untuk ‘start now’,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai civitas akademika, termasuk Wakil Dekan I dan Sekretaris Jurusan KPI, serta perwakilan organisasi mahasiswa (ormawa) dan ada beberapa dari UKM seperti UKM Senja Entrepreneurship.
Cikal menambahkan, tujuan utama acara ini adalah memberikan pemahaman mendalam tentang dunia digital, khususnya digital marketing dan video editing.
“Kondisi ekonomi sekarang penuh peluang bisnis lewat digital, tapi banyak yang tidak tahu cara memanfaatkannya. Kalau kita tidak bisa beradaptasi dengan teknologi, ekonomi kita akan tertinggal,” jelasnya.
Selain mendapatkan sertifikat dan voucher, peserta juga berkesempatan mendapatkan magang, bahkan peluang kerja langsung dari agensi para narasumber.
Melalui acara ini, Cikal berharap mahasiswa, terutama yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dapat lebih terbuka terhadap potensi dunia digital dan membangun relasi.
Dengan relevansi yang kuat terhadap kondisi ekonomi saat ini, “Stay Broke or Start Now” diharapkan menjadi langkah nyata mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja digital. (Hijar/Red)