Tangerang, Semartara.News – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menyebutkan bahwa hepatitis akut yang menyerang anak-anak di berbagai negara pada tanggal 5 April 2022 dapat menyerang anak berusia 16 Tahun.
Menurut temuan di dunia, tercatat anak tertua yang terkena Hepatitis Akut berusia 16 tahun. Dinkes Kabupaten Tangerang, Dr. Sumihar Sihalolo. Rabu (11/5/2022).
Dr. Sumihar mengatakan, Hepatitis akut ini bisa dikatakan sebagai penyakit menular, karena beberapa temuan didunia terdeteksi virus berjenis adenovirus dan sarbecovirus.
“Oleh karena itu virus ini dapat masuk kedalam tubuh manusia bisa melalui saluran pencernaan dan saluran pernapasan,” Kata Dr. Sumihar Sihalolo yang sering disapa dr. Mingky saat ditemui tim Semartara.News.
Dr. Minky menjelaskan, gejala penyakit ini yang belum diketahui penyebabnya memiliki gejala awal seperti diare, diare dadak, mual kemudian sakit perut yang mendadak. Kemudian, melanjut ke stadium hepatitis seperti air kencing berwarna teh, BAB berwarna pucat, kulit dan mata berwarna kuning, gangguan pembekuan darah, kejang hingga kesadaran menurun.
Dr. Minky melanjutkan, sampai nanti pada waktu pemeriksaan enzim heart hati dengan alat Serum Ghutamat Oksaloasetat Transminase (SGOT) Serum Ghutamat Piruvat Transaminase (SGPT) kadarnya tinggi diatas 500 Internasional unit per liter (IU/L) bisa mengakibatkan anak meninggal dunia.
“Jangan sampai jatuh kedalam gejala lanjut disaat sudah mengalami gejala awal, segera periksa lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut,” Ujarnya.
Cara Pencegahan Menurut Dinkes Kabupaten Tangerang
Sementara itu, ia membeberkan cara pencegahan melalui saluran pencernaan bisa dengan cara mencuci tangan dengan sabun, mencuci makanan sebelum konsumsi dan memasak makanan sampai matang. Serta, jangan memakai alat makan secara bersama sama.
Kemudian, untuk pencegahan melalui pernapasan hampir sama seperti covid-19 yaitu menggunakan masker, menghindari kerumunan, menjaga jarak dengan orang yang mengalami keluhan dan gejala yang mengarah ke hepatitis akut.
“Jangan pernah lalai, apalagi menyepelekan suatu penyakit yang belum diketahui penyebabnya. Harus tetap waspada,” Ungkapnya.
Dalam hal ini, Dinkes Kabupaten tangerang melakukan kewaspadaan dengan menggunakan sebuah alat bernama alert yang digunakan oleh Surveylen untuk mendeteksi kejadian penyakit hepatitis akut. Namun, hingga kini wilayah Kabupaten Tangerang belum ada kasus.
“Dan kita juga sudah membuat edukasi melalui promosi kesehatan dengan pemasangan spanduk dan menghimbau kepada puskesmas dan rumah sakit untuk memberikan informasi kepada masyarakat,” Pungkasnya.(Fery/Say)