Pemerintah Provinsi Jawa Timur sendiri sudah mengklarifikasi dugaan kerumunan yang terjadi saat tasyakuran hari ulang tahun Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak. “Pelaksanaan kegiatannya protokol kesehatan ketat,” ujar Plh Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono, di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan Surabaya, sebagaimana dikutip dari LKBN Antara, Jumat (21/5/2021) kemarin.
Ia menjelaskan, hanya 30 orang yang menghadiri acara tersebut, yang mana di antaranya adalah Kepala Organisasi Kepala Daerah (OPD), ditambah petugas di Grahadi, dan tetap menjaga jarak, serta rutin melaksanakan tes usap.
Pada kesempatan yang sama, tuturnya, acara tersebut mengundang anak yatim karena dikemas juga dengan santunan, sehingga total keseluruhan yang hadir di acara itu sekitar 50 orang. “Padahal, kapasitas halaman Grahadi bisa mencapai 2.000 orang,” ucap Heru.
Mantan Bupati Tulungagung dua periode itu juga mengaku sebagai inisiator kegiatan dengan tidak memberitahu ke Gubernur atau Wakil Gubernur, karena berniat memberikan kejutan spontanitas. “Kami ingin memberi ucapan selamat kepada gubernur selaku ibu kami, apalagi beliau selama ini sangat perhatian kepada anak buahnya,” kata dia.
Heru menambahkan, tasyakuran sengaja dilaksanakan di ruang terbuka, tepatnya di halaman rumah dinas Gubernur karena cukup luas sekaligus menjaga sirkulasi maupun keamanan. Harapannya meminimalisasi terjadinya kemungkinan penularan, bahkan antarmeja berjarak kurang lebih tiga meter, dan antartamu diminta menjaga jarak satu meter.
“Kalau ada beberapa foto yang mungkin dimiliki masyarakat ada yang melepas masker, dikarenakan sedang makan. Foto atau video yang diunggah ke beberapa media juga bukanlah kondisi sesungguhnya pada saat kegiatan,” tutur-nya.
“Terkait Katon Bagaskara, beliau adalah teman baik saya, dan dia datang untuk ikut menyampaikan selamat langsung kepada Ibu Gubernur,” kata Heru menambahkan.
Gubernur Jawa Timur Dilaporkan Ke Polda Jatim