Hasto Kristiyanto Bilang, Insinyur Punya Peranan Penting Majukan Indonesia

Hasto Kristiyanto
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menerima Sertifikat Insinyur Profesional Utama (IPU) dari Perhimpunan Insinyur Indonesia (PII) di Jakarta, Selasa (5-1-2021). (Foto -Antara/HO-PDIP)

Jakarta, Semartara.News – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan, insinyur memegang peranan penting untuk memajukan Indonesia Raya melalui aplikasi ilmu tekniknya. Pernyataan itu disampaikan saat menerima Sertifikat Insinyur Profesional Utama (IPU) dari Perhimpunan Insinyur Indonesia (PII) di Jakarta, Selasa (5/1/2021).

Selain Hasto Kristiyanto, Tokoh lainnya yang juga menerima sertifikat itu, yakni Menteri ESDM Arifin Tasrif telah diberikan secara terpisah dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Menurut Hasto, Indonesia begitu kaya, sehingga, perlu mengedepankan semangat penguasaan ilmu-ilmu dasar yang secara teknis bisa diaplikasikan para insinyur demi memberi nilai tambah bagi seluruh warga Indonesia.

“Artinya, insinyur memiliki peran yang sangat strategis.Karena itulah kami memberikan dukungan sepenuhnya. Semua juga harus ingat, presiden kita, Pak Jokowi juga seorang insinyur lho,” kata Hasto seperti dikutip dalam siaran persnya yang dikutip dari LKBN Antara.

Penerimaan serifikat itu membuat Hasto teringat, ketika Presiden Pertama Soekarno, menolak tawaran Presiden (AS) Ford, yang mendorong agar sang Presiden membuat mobil Ford di Indonesia. Namun, permintaan itu ditolak halus Bung Karno, dengan alasan, bahwa, mobil Indonesia akan dibuat oleh para insinyur Indonesia.

“Bung Karno mengatakan, biarlah para insinyur Indonesia yang membuat mobil untuk rakyat Indonesia, dan kemajuan bagi Indonesia Raya kita,” tutur Hasto menjelaskan.

Oleh karena itu, sejarah membuktikan kiprah Insinyur Indonesia di bawah kepemimpinan Soekarno saat itu sangat maju. PII saat itu di bawah pimpinan Ir Djuanda, di mana, banyak berperan dalam membangun bangsa, seperti, hadirnya Waduk terbesar di Asia Tenggara, Jatiluhur.

Kini, tongkat komando PII di bawah Heru Dewanto, yang menurutnya sudah mengarahkan suatu langkah transformasi untuk mendorong peran insinyur. Hasto mengakui, ilmu teknik yang dipelajari serta di dalaminya, ternyata bisa diaplikasikan di dunia politik. Dia mengaku memiliki pemahaman aspek kimia dan fisika dari politik, bahkan, hingga ke-kebatinan politik.

Hasto mengaku, dirinya selalu berusaha memberikan kontribusi agar keinsinyuran menjadi bagian dari kebijakan publik saat dirinya duduk di Komisi VI DPR. “Suatu kehormatan bagi kami menerima sertifikasi ini,” imbuhnya.

“Kami juga akan komitmen agar terus mendorong, agar PII benar-benar menjadi inspirasi dan wahana bagi para insinyur untuk mendorong kemajuan Indonesia Raya tercinta,” ucapnya.

Ketua Umum PII Heru Dewanto mengatakan, meskipun Hasto banyak mengurusi politik sebagai Sekjen PDIP, tetapi beliau terus mendorong agar ilmu-ilmu keinsinyuran banyak diaplikasikan dalam kebijakan bernegara. “Pada saat terakhir Pak Hasto juga hadir bersama saya membahas politik industri menuju kemandirian nasional,” kata Heru.

Tinggalkan Balasan