Jakarta, Semartara.News – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menuntut agar kebenaran hukum ditegakkan atas peristiwa 27 Juli (Kudatuli). Rabu (27/07/2022).
Hal tersebut diungkapkan, Hasto Kristiyanto saat acara tabur bunga memperingati memperingati peristiwa penyerangan Kantor DPP PDI pada 27 Juli 1996 yang disebut Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli alias Kudatuli di Kantor DPP PDI Perjuangan.
Hasto Kristiyanto memaparkan peristiwa Kudatuli, menurutnya adalah intervensi kekuasaan dalam peristiwa Kongres PDI pada tahun tersebut. Sebelum Kongres dibubarkan, lanjut Hasto, Megawati mengambil momentum dan mengatakan secara de facto sebagai ketua umum PDI.
“Itu lah cikal bakal perlawanan kekuatan arus bawah, karena pada sampai detik ini akibat proses intervensi Orde Baru adalah tradisi perlawanan,” urainya seperti dikutip dari Antaranews.
“Pada akhirnya, puncaknya dilakukan suatu rekayasa politik secara paksa. Ibu Megawati sebagai ketua umum yang sah pada tanggal 27 Juli 1996 melihat kantor partai ini diserang secara brutal sehingga timbul korban jiwa,” ujarnya.