Berita  

Hari Sumpah Pemuda, KPPD Ajak Mahasiswa Kawal Demokrasi

KPPD Banten sedang berdiaolog dengan aktivis mahasiswa tentang kepemiluan.

SEMARTARA, Serang (28/10) – Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi (KPPD) Provinsi Banten merayakan Hari Sumpah Pemuda ke-89 dengan dialog kepemiluan bersama aktivis mahasiswa.

KPPD Banten optimis bila mahasiswa di Banten mampu menjadi agen perubahan demokrasi. Selain itu, mahasiswa identik dengan kegiatan akademis seperti diskusi yang bisa dijadikan sarana untuk pendidikan pemilu dan demokrasi.

Hal itu diungkapkan juru bicara KPPD Provinsi Banten, Yogi Iskandar saat dialog dengan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pandeglang, Sabtu (28/10) di halaman Masjid Mujahidin Kadulogak, Menes, Kabupaten Pandeglang.

Menurut Yogi, mendongkrak partisipasi masyarakat diperlukan motivasi agar masyarakat yakin akan pentingnya partisipasi dalam pemilu.

“Kita sering mendengar apatisme masyarakat kepada elit politik, baik kepada anggota legislatif, atau bahkan kepada presiden. Hilangnya kepercayaan masyarakat harus diaplikasikan dalam wujud yang positif, yaitu mendorong agar masyarakat berpartisipasi secara politik misalnya mencalonkan diri menjadi anggota legislatif, atau berpartisipasi untuk memilih calon legislatif yang diharapkan,” katanya.

Dialog yang mengambil tema, Cacahan Pemilu dan Demokrasi tersebut, membahas sejumlah fenomena di lapangan, diantaranya money politic. Menurut Yogi, mahasiswa bisa melakukan pemantauan terhadap proses pemilu dengan cara menjadi pemantau pemilu. Hal itu kata Dia penting untuk mendapat legalitas melaporkan ketika menemukan tindak pidana pemilu.

“Kajian tentang pemilu bagi kaum intelektual tidak mesti hanya bicara partisipasi memilih, namun berpartisipasi menjadi penyelenggara juga sangat penting. Salah satu upayanya yaitu mahasiswa yang tergabung dalam organisasi bisa mendaftar ke Bawaslu untuk menjadi pemantau pemilu,” ungkapnya.

Peserta dialog, Robi mengungkapkan, pihaknya tertarik mendalami pendidikan pemilu seperti menginventarisasi regulasi pemilu untuk dipelajari, sebagai landasan untuk terjun ke lapangan dalam kancah pemilu.

“Diskusi seperti ini tepat dilakukan. Terlebih tahun 2019 kita akan dihadapkan dengan pemilu. Kalau bukan kita yang memberikan pendidikan ke masyarakat, ya siapa lagi,” kata Robi dengan antusias.  (Soe)

Baca juga:

  1. Festival Seni Tradisional dan Pasar Rakyat Digelar di Citra Raya Tangerang
  2. Puluhan Calon PPK Memasuki Tahapan Seleksi Wawancara
  3. Pemenang Festival Film Dokumenter dan Fotografi Kota Tangerang Diumumkan

Tinggalkan Balasan