Banten, Semartara.News – Gubernur Banten, Andra Soni, bersama Wakil Gubernur A Dimyati Natakusumah, meluncurkan Program Sekolah Gratis untuk SMA, SMK, dan SKh swasta di Provinsi Banten di SMA YP Karya 2, Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, pada Jumat, 2 Mei 2025. Peluncuran ini bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2025.
Andra Soni menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mengurangi angka putus sekolah di tingkat SMA dan SMK. “Kami ingin menangani masalah anak-anak yang putus sekolah,” ujarnya.
Gubernur menekankan bahwa peluncuran program ini pada Hari Pendidikan Nasional diharapkan menjadi momen penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Banten. “Pendidikan adalah kunci untuk mengatasi kebodohan dan ketidakadilan,” tambahnya.
Saat ini, sekitar 800 SMA, SMK, dan SKh swasta telah terverifikasi untuk berpartisipasi dalam Program Sekolah Gratis. Andra Soni juga menyatakan bahwa tidak ada batasan kuota siswa, namun akan disesuaikan dengan kapasitas sekolah yang terlibat.
Anggaran untuk program ini dibagi menjadi dua klaster: klaster Tangerang Raya sebesar Rp250 ribu per bulan per siswa, dan klaster Serang, Cilegon, Pandeglang, serta Lebak sebesar Rp150 ribu per bulan. Anggaran tersebut mencakup SPP, uang gedung, dan LKS, tetapi tidak termasuk biaya seragam.
Andra Soni menambahkan bahwa evaluasi berkala akan dilakukan untuk memastikan efektivitas program ini, yang akan dimulai secara bertahap untuk siswa kelas 10 dan berlanjut hingga tiga angkatan ke depan.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Lukman, menyatakan bahwa Program Sekolah Gratis ini bertujuan untuk meringankan beban orang tua dalam membiayai pendidikan anak-anak mereka. Di Banten, terdapat 475 SMA, 651 SMK, dan 111 SKh swasta, namun hanya 811 sekolah swasta yang terverifikasi untuk program ini, tidak termasuk Madrasah Aliyah (MA) yang belum berpartisipasi tahun ini. “SMA swasta yang terdaftar ada 235, SMK swasta 520, dan SKh swasta 56,” tutupnya. (*)