SEMARTARA – Gatot Wibowo, Pimpinan Sementara DPRD Kota Tangerang, menerima jajak pendapat dengan aktifis mahasiswa di Kota Tangerang. Dua Okp yang hadir adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Komita Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangerang. Jajak pendapat dilakukan setelah pelantikan Anggota DPRD Kota Tangerang Periode 2019-2024, Senin (2/9/19)
Pada jajak pendapat ini, Tiba Yuda Laksana, Ketua HMI Kota Tangerang, menyampaikan bahwa ada beberapa poin yang ingin disampaikan oleh kawan-kawan HMI.
“Berdasarkan kajian kami sebelumnya, kami ingin menyampaikan kurangnya kapasitas Anggota DPRD Kota Tangerang di dalam melakukan fungsi pengawasan. Sehingga hal ini menyebabkan ketidakseimbangan antara legislatif dan eksekutif.” kata Tiba.
Selain itu, Tiba menyampaikan bahwa periode sebelumnya ada anggota dewan yang tidak tertangkap menggunakan Narkoba.
“Kami sangat berharap pimpinan dewan dapat mengingatkan dan ikut mengawasi seluruh anggotanya agar tidak menggunakan. Bila diperlukan setiap anggota dewan bisa melakukan tes urin untuk melegitimasi perannya sebagai perwakilan rakyat.” ungkap Tiba.
Selain itu, Anov Rezando, Ketua Umum HMI Tangerang Raya menyampaikan bahwa fungsi cotroling anggota dewan dapat dijalankan semaksimal mungkin.
“Rendah fungsi pengawasan anggota dewan pada periode sebelumnya menyebabkan banyaknya permasalahan di Kota Tangerang, seperti mangkraknya pembangunan SDN Babakan 15.” ungkap Anov.
Selain itu, ia juga mempertanyakan output kunker yang selama ini dilakukan anggota dewan.
“Kami menyarankan anggota dewan mengurangi kegiatan kunker yang outputnya tidak dapat kami rasakan. Daripada buang-buang anggaran, akan lebih baik bila anggota dewan menggunakan anggaranya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di wilayahnya.” ujar Anov.
Sebagai penerima jajak pendapat saat itu, Gatot wibowo menanggapi bahwa fungsinya saat ini adalah untuk mengantarkan terbentuknya alat kelengkapan dewan.
“Namun masukan hari ini akan menjadi catatan kami ke depan.” ungkap Gatot. (Tio)
