Harga Sewa Apartemen di Kawasan CBD Jakarta Alami Penurunan

Harga Sewa Apartemen

Jakarta, Semartara.News – Harga sewa apartemen maupun harga jual unit properti itu di Kawasan  central business district (CBD) Jakarta terus mengalami penurunan hingga beberapa waktu terakhir ini.

Dimana, harga sewa apartemen di Kawasan tersebut hingga saat ini masih tertekan dengan rata-rata harga yang terus turun termasuk harga jualnya. Penurunan untuk properti di wilayah CBD juga terjadi untuk perkantoran seiring tren bekerja secara hybrid maupun WFO yang membuat ruang perkantoran tahun ini masih tertekan.

Pandemi Covid-19 telah memberikan pukulan yang berat untuk perekonomian tak terkecuali sektor properti. Di tengah berbagai adaptasi dan penerapan strategi untuk bisnis properti tetap berjalan, beberapa subsektor properti masih melaporkan kinerja bisnis yang sangat rendah dibandingkan situasi normal sebelum adanya pandemi.

Sektor apartemen misalnya, untuk beberapa segmennya masih mencatatkan situasi bisnis yang sangat berat. Hal itu tercermin dari laporan perusahaan Knight Frank untuk sektor properti khususnya unit apartemen selama situasi pandemi. Menurut Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat, untuk rata-rata harga apartemen di kawasan central business district (CBD) Jakarta masih mengalami pelemahan.

“Rata-rata harga unit apartemen di kawasan CBD Jakarta secara umum masih terus terkoreksi dengan penurunan mencapai 5,1 persen. Untuk unit baru yang ditawarkan memang ada sedikit kenaikan sebesar 0,6 persen tapi itupun karena suplainya yang sangat sedikit sehingga secara rata-rata angkanya masih naik,” katanya.

Pandemi Covid-19 juga membuat penjualan ataupun tingkat penyerapan pasar unit apartemen di wilayah CBD masih sangat rendah. Saat ini ada suplai akumulatif mencapai 9.818 unit dan angka ini masih akan terus membesar karena pada tahun ini hingga tiga tahun ke depan masih akan ada suplai pasokan unit apartemen baru.

Justru pada periode tahun 2021 lalu hampir tidak ada pasokan unit apartemen baru khususnya untuk segmen premium. Adapun angka akumulasinya berada di angka 8.919 unit dengan tingkat penyerapan 58,4 persen. Pelemahan harga ini juga berbanding lurus dengan penuruna harga sewa apartemen yang turun mencapai 1-12 persen.

Selain unit apartemen, yang juga menurun untuk kawasan CBD yaitu ruang perkantoran. Berdasarkan riset Knight Frank Asia Pasifik, rata-rata pertumbuhan harga perkantoran di wilayah CBD juga masih melemah mencapai 0,3 persen untuk periode kuartal terakhir tahun 2021.

“Jadi untuk wilayah CBD Jakarta, selain rata-rata harga dan harga sewa unit apartemen yang menurun begitu juga dengan sektor perkantoran. Saat ini ada 7 juta m2 ruang perkantoran di CBD Jakarta, seiring pola kerja hybrid maupun work from home (WFH), permintaan ruang perkantoran masih akan tertekan pada tahun ini,” bebernya.

Tinggalkan Balasan