Jakarta, Semartara.News – Data Bank Indonesia (BI) melaporkan berdasarkan hasil survei harga properti residensial primer (SHPR) Kuartal III-2021, Manado, Pontianak, dan Yogyakarta menjadi daerah dengan kenaikan harga tertinggi.
Harga properti residensial, berdasarkan SPHR BI pada Kuartal III-2021 tumbuh terbatas, yang hanya mencapai 1,41% year on year (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yang sebesar 1,49%.
Pada triwulan IV 2021, responden memperkirakan pertumbuhan harga properti masih akan tertahan, yang hanya akan tumbuh 1,19% atau lebih rendah dibandingkan Kuartal III-2021, maupun kuartal IV-2020 yang mencapai 1,43%.
“Perlambatan pertumbuhan harga properti residensial diperkirakan terjadi pada seluruh tipe rumah yaitu kecil, menengah, dan besar, yang masing-masing diperkirakan tumbuh 1,78% (yoy), 1,19% (yoy), dan 0,6% (yoy),” jelas BI seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (12/11/2021).
Adapun pada Kuartal III-2021, Manado, Pontianak, dan Yogyakarta menjadi kota yang mencatat adanya kenaikan harga properti tertinggi. Namun diperkirakan pada Kuartal IV-2021 harga-harga properti di kota ini masih akan tumbuh melambat.
Di kota Manado, tercatat pada Kuartal III-2021 harga properti naik hingga 5,97% (yoy) dan diperkirakan pada Kuartal IV-2021 harga properti hanya akan tumbuh 5,82%.
Sementara itu di Pontianak, harga properti residensial pada Kuartal III-2021 tumbuh 3,9% (yoy) dan pada Kuartal IV-2021 diperkirakan akan tumbuh melambat pada level 3,63%.
Kemudian di kota Yogyakarta, pada Kuartal III-2021 harga properti residensial tumbuh 3,24% (yoy) dan pada Kuartal IV-2021 diperkirakan hanya akan tumbuh 2,76%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), real estat menyumbang 3,35% pada struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Sulawesi Utara yang merupakan bagian provinsi Manado. Dimana pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara pada Kuartal III-2021 mencapai 3,15% (yoy).
Sementara di Provinsi Kalimantan Barat, yang menjadi bagian provinsi Pontianak, real estate menyumbang 2,22% pada struktur PDRB Kuartal III-2021. Yang membuat Kalimantan Barat, pertumbuhan ekonominya mencapai 4,6% (yoy).
Di Yogyakarta, struktur PDRB real estate bahkan mencapai 7,05% pada Kuartal III-2021. Sayangnya, pertumbuhan ekonomi Yogyakarta pada Kuartal III-2021 hanya mampu tumbuh 2,3% (yoy).