Jakarta, Semartara.News – Sebelum meluasnya Covid-19, Presiden Joko Widodo sempat mengunjungi Pekanbaru pada akhir Februari lalu. Presiden, kala itu, sempat berujar bahwa pemerintah dan masyarakat memiliki harapan besar terhadap jalan tol Pekanbaru – Dumai (Permai), terutama dari sisi mobilisasi. “Diharapkan dengan dioperasionalkannya tol ini semuanya akan menjadi lebih cepat. Angkutan barang cepat, angkutan orang juga bisa menjadi lebih cepat. Makanya operasional tol juga kita harapkan lebih cepat,” kata Jokowi.
Sebelumnya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meninjau tol Permai dari seksi 1 hingga seksi 6. Basuki menyampaikan mengapresiasi kerja keras dan kerja cerdas Hutama Karya Grup yang telah berkolaborasi menghadirkan karya terbaik Hutama Karya di Sumatera. “Satu lagi produk HK di Sumatera. Setelah tol terpanjang, sekarang tol dengan kualitas lebih baik. Selamat bekerja.” pesan Basuki kepada segenap pejuang konstruksi Hutama Karya di lapangan.
Bukan hanya itu, kehadiran tol Permai ini juga memiliki efek yang luar biasa terkait bisnis pariwisata lokal. Terlebih kepada destinasi wisata di salah satu pulau terluar Indonesia seperti Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Dikutip dari Harian Dumai Pos (20/7), Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bengkalis, Anharizal menyatakan bahwa keberadaan pantai berpasir putih di Kecamatan Rupat Utara tak kalah indah dengan destinasi wisata yang telah mendunia seperti Bali dan Lombok. Paling tidak, potensi wisata bahari yang ada di pulau terluar Indonesia ini termasuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KPSN) dan letaknya strategis untuk dapat dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
“Kalau dari Pekanbaru, jalan konvensional atau bukan tol ke Dumai sekitar 6 jam lebih. Tentu mereka (wisatawan) sudah letih dan mungkin menginap terlebih dahulu sebelum menuju Pulau Rupat. Akan tetapi, dengan beroperasinya JTTS ruas Pekanbaru – Dumai notabene 1,5 jam wisatawan sudah sampai ke Dumai dan selanjutnya tinggal menyebrang ke Pulau Rupat yang hanya memakan waktu sekitar 40 menit.” ungkap Anharizal.
Anharizal meyakini bahwa industri pariwisata mampu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. “Seperti wilayah lainnya di tanah air maka Ketika pariwisata bergerak akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kita yakini JTTS ruas Pekanbaru – Dumai akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Rupat.” tutup Anharizal.