Harapan Aziz Syamsuddin Terhadap Dana PEN 2021

Aziz Syamsuddin
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin. (Foto - Antara)

Jakarta, Semartara.News – Wakil Ketua DPR RI, M Azis Syamsuddin, berharap pemerintah dapat menggunakan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada 2021, yang mencapai Rp403,9 triliun untuk memulihkan ekonomi pada masa pandemi COVID-19.

“Pemerintah harus berkomitmen merealisasikan anggaran PEN 2021 secara maksimal untuk pengadaan vaksin COVID-19, sarana dan prasarana vaksinasi, imunisasi, laboraturium penelitian dan pengembangan (litbang), serta, cadangan bantuan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang diperuntukkan bagi pekerja bukan penerima upah (PBPU), atau bukan pekerja (BP),” kata Aziz Syamsuddin dikutip dari LKBN Antara, di Jakarta, Rabu (6/1/2021).

Selain itu, Aziz Syamsuddin juga berharap, proyeksi alokasi anggaran untuk program PEN 2021 yang teralokasikan pada bidang kesehatan, perlindungan sosial, sektoral Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), stimulus pariwisata, pembiayaan korporasi, dan insentif usaha tersebut dapat tepat sasaran.

Azis mendorong pemerintah mengevaluasi realisasi penyaluran anggaran PEN tahun 2020, khususnya dalam pendataan dan koordinasi antarsektor kementerian dan lembaga, agar bantuan anggaran PEN tersebut dapat tersalurkan secara baik dan tepat sasaran.

“Pemerintah harus dapat memastikan, program PEN yang diiringi dengan penanganan COVID-19 dapat membuat pemulihan ekonomi terwujud. Apabila jumlah kasus COVID-19 menurun, serta, berjalannya aktivitas sosial-ekonomi masyarakat,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyebutkan, alokasi anggaran PEN 2021 mencapai Rp403,9 triliun, atau naik dari rencana sebelumnya Rp372,3 triliun.

Total anggaran program PEN Rp403,9 triliun tersebut difokuskan untuk enam bidang, yaitu, kesehatan, perlindungan sosial, sektoral K/L dan pemda, UMKM, pembiayaan korporasi, dan insentif usaha.

Sementara itu, realisasi anggaran PEN untuk tahun lalu, yaitu, hingga akhir 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp579,78 triliun, atau 83,4 persen dari pagu Rp695,2 triliun.

Tinggalkan Balasan