SEMARTARA – Perkembangan teknologi semakin menggeser pekerjaan manusia dalam industri. Penguasaan teknologi mutlak diperlukan agar banfgsa dapat bersaing di era industri 4.0. Cuplikan pidato Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristek Dikti), Mohamad Nasir ini disampaikan di Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Rabu (26/6/2019).
Dalam seminar Nasional itu, Nasri memaparkan tantangan pengembangan riset dan teknologi dalam era industri 4.0. Menurutnya, kemajuan sejumlah bidang selalu ditopang riset yang baik, termasuk bidang industri.
“Kalau mau pangannya, kesehatannya, mitigasi kebencanaannya maju ya harus dimulai dengan riset yang baik,” imbuhnya.
Menristek Dikti, Mohamad Nasir
Sejumlah langkah, diklaim Nasir, telah ditempuh pihaknya agar perkembangan riset di Indonesia pesat. Salaj satunya memangkas birokrasi riset. Ia menjamin, permintaan riset dari sejumlah akademisi bakal dipermudah dalam pengurusan izin riset.
“Kalau biasanya dua bulan, saya minta untuk dipercepat 10 hari,” katanya.
UPH dinilai Nasir merupakan kamupus swasta yang mampu mengembangkan sumber daya manusia menghadapi era industri 4.0. Sejumlah jurusan yang disediakan UPH, singgungnya, telah menerapkan kurikulum berbasis teknologi.
“Kementrian sangat mensupport hal ini. Apalagi Universitas Pelita Harapan punya program yang terkait pada bidang kesehatan di sini juga ada fakultas kedokteran, di sains bidang teknologi dia punya teknologi pangan, ini penting sekali kita harus dorong,” imbuhnya.
Rektor UPH, Jonathan L. Parapak menerangkan, seminar nasional yang dihadiri mahasiswa sejumlah daerah tersebut digelar guna meningkatkan wawasan mahasiswa terkait perkembangan industri pangan, kesehatan, dan mitigasi bencana.
“Kita konsen dalam pengembangan sumber daya manusia demi kemajuan bangsa. Kehadiran pak Menteri semoga dapat menambah bobot seminar rutin ini,” imbuhnya. (irfan)